Kapolres: Pelaku Pengeroyokan Mata Elang Rekan Pemotor yang Tersinggung saat Ditagih Cicilan

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 12 Des 2025, 13:19
thumbnail-author
Dedi
Penulis & Editor
Bagikan
Sejumlah polisi berusaha memenangkan massa di depan TMP Kalibata. Sejumlah polisi berusaha memenangkan massa di depan TMP Kalibata.

Ntvnews.id, Jakarta - Polisi merangkai kronologi pengeroyokan yang menewaskan dua debt collector atau mata elang (matel) di kawasan Kalibata, Jakarta Selatan. Seluruh rangkaian peristiwa bermula dari upaya penagihan terhadap seorang pengendara motor yang diduga menunggak cicilan.

Ketidakterimaan pemotor itu berujung pada dipanggilnya sejumlah rekannya, yang kemudian berubah menjadi pengeroyokan fatal. Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Nicolas Ary Lilipaly menjelaskan bahwa insiden tersebut dipicu penagihan cicilan macet.

“Berawal dari adanya istilahnya mata elang, mau menagih kendaraan sepeda motor, yang indikasinya belum bayar kredit. Dari pemilik kendaraan ini, dia tidak menerima, selanjutnya dia memanggil teman-temannya kurang lebih ada 8 orang yang menurut informasi," kata Nicolas, Jumat, 12 Desember 2025.

Baca Juga: Kronologi Pembakaran Warung hingga Mobil, Usai Tewasnya Mata Elang di Kalibata

Rekan-rekan pemotor yang datang itu kemudian diduga menjadi pelaku pengeroyokan. Kekerasan yang terjadi membuat kedua matel tak berdaya. Satu korban tewas di lokasi, sementara satu lainnya mengembuskan napas terakhir di rumah sakit.

“Selanjutnya, kedua orang yang bertugas sebagai mata elang ini dianiaya dan dikeroyok sampai satu meninggal dunia di tempat dan satu lagi meninggal di rumah sakit,” ujarnya.

Hingga kini, penyidik gabungan Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan dan Ditreskrimum Polda Metro Jaya masih menelusuri keterlibatan para terduga pelaku. Polisi menyatakan proses pengembangan kasus terus berjalan untuk memastikan seluruh pihak yang bertanggung jawab dapat diperiksa.

Tidak berhenti pada pengeroyokan, efek domino dari insiden ini justru menciptakan ketegangan lanjutan. Selepas kejadian, sekelompok massa yang diduga berasal dari pihak para korban matel mendatangi lokasi. Aksi balasan itu memicu kerusuhan dan penyerangan fasilitas milik warga sekitar.

Baca Juga: Polisi Buru Pelaku Pengeroyokan Mata Elang di Kalibata

“Tiba-tiba ada sekelompok massa yang datang setelah maghrib itu, datang langsung merusak, karena dikeroyoknya di TKP di sini,” ujar Nicolas ketika meninjau lokasi, Kamis, 11 Desember 2025. 

“Jadi, akhirnya di sini sasaran daripada kelompok massa itu. Mungkin dari kelompok mereka (korban matel) yang datang menyerang, membabi-buta, merusak warung yang ada di sini,” lanjutnya.

Kerusakan material pun tak terhindarkan. Sejumlah warung warga porak-poranda dan satu sepeda motor ojek yang sedang mengangkut barang ikut dibakar. Nicolas memastikan bahwa kericuhan susulan tersebut tidak menimbulkan korban jiwa baru.

“Korban jiwa (akibat kericuhan) tidak ada. Yang ada korban material. Warung, ada beberapa warung yang rusak. Dan sepeda motor ojek yang ngangkut barang-barang itu dibakar,” jelasnya.

Dengan dua nyawa melayang, pelibatan banyak pihak, serta rentetan kericuhan yang menyusul, kasus pengeroyokan oleh rekan pemotor terhadap dua matel di Kalibata kini menjadi fokus penanganan aparat untuk mengungkap tuntas siapa saja yang bertanggung jawab.

x|close