Ntvnews.id, Jakarta - Jumlah korban jiwa akibat rangkaian banjir bandang dan longsor yang melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat terus meningkat. Data terbaru BNPB hingga Jumat, 12 Desember 2025 menunjukkan total 991 orang meninggal dunia, sementara 222 orang masih dinyatakan hilang.
Lonjakan korban juga terlihat pada kategori luka-luka. Hingga kini, tercatat 5.400 warga mengalami cedera akibat dampak bencana yang menerjang 52 kabupaten dan kota di wilayah utara Sumatera tersebut.
Merujuk data BNPB, Aceh menjadi provinsi dengan jumlah korban tewas terbanyak, mencapai 407 orang. Disusul 343 orang di Sumatera Utara serta 241 orang di Sumatera Barat.
Baca Juga: Ketiga Kalinya, Prabowo Kembali Tinjau Bencana di Aceh
Sementara itu, jumlah warga yang harus mengungsi mencapai 800 ribu orang, menjadikan bencana ini salah satu yang terbesar dalam beberapa tahun terakhir. Aceh Timur menjadi lokasi dengan pengungsian terbanyak, mencapai 238 ribu jiwa.
Kerusakan infrastruktur akibat bencana ini juga sangat luas. BNPB mencatat bahwa banjir bandang dan longsor merusak sedikitnya 1.200 fasilitas umum, termasuk 219 fasilitas kesehatan dan 581 fasilitas pendidikan.
Baca Juga: Kementrans Dukung UGM Lakukan Percepatan Inovasi Pengembangan Ekonomi di Kawasan Transmigrasi
Selain itu, 434 rumah ibadah serta 290 gedung perkantoran ikut terdampak. Jaringan konektivitas juga terganggu karena sebanyak 498 jembatan dilaporkan hancur atau tidak dapat diakses, memperlambat distribusi logistik dan proses evakuasi di sejumlah wilayah.
Pemerintah dan tim gabungan terus melakukan pembersihan material banjir bandang serta longsor yang menutup jalan-jalan utama. Upaya percepatan distribusi bantuan, pemulihan akses transportasi, serta pencarian korban hilang masih berlangsung di tiga provinsi terdampak.
Dua Pekan Dilanda Bencana, Bantuan Demokrat Terus Mengalir ke Aceh Tamiang (Istimewa)