WHO: Influenza A H3N2 Dominasi Musim Flu Global Tahun 2025

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 12 Des 2025, 14:47
thumbnail-author
Naurah Faticha
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Ketua Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus berbicara pada konferensi pers di Jenewa, Swiss, 7 Agustus 2025. (ANTARA/Xinhua/Lian Yi) Ketua Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus berbicara pada konferensi pers di Jenewa, Swiss, 7 Agustus 2025. (ANTARA/Xinhua/Lian Yi) (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan bahwa aktivitas influenza meningkat secara global sejak Oktober 2025, dengan virus influenza A menjadi varian yang paling banyak beredar. Informasi tersebut disampaikan dalam laporan yang dirilis pada Rabu, 10 Desember 2025 waktu setempat.

Dalam pembaruan terbaru bertajuk “Influenza Musiman – Situasi Global”, WHO menjelaskan bahwa lonjakan infeksi bertepatan dengan tibanya musim dingin di wilayah belahan bumi utara, yang biasanya diikuti kenaikan kasus infeksi saluran pernapasan akut akibat influenza maupun virus pernapasan lainnya.

WHO menyebutkan bahwa meskipun tingkat global influenza masih berada dalam batas musiman yang diperkirakan, beberapa kawasan menunjukkan peningkatan lebih awal dan lebih tinggi dari biasanya, terutama untuk virus influenza A subtipe H3N2.

Di berbagai negara belahan bumi utara, kasus infeksi saluran pernapasan akut mengalami kenaikan signifikan. Peningkatan ini dipicu oleh sirkulasi musiman patogen pernapasan seperti influenza, respiratory syncytial virus (RSV), serta berbagai virus pernapasan lainnya.

Baca Juga: Kabar Baik, Vaksin Influenza Bisa Beri Perlindungan Terhadap HMPV

Orang-orang yang mengenakan masker wajah terlihat di Rumah Sakit Sant Pau, Barcelona, ​​Spanyol, pada 11 Desember 2025. (ANTARA/Xinhua/Joan Gosa) <b>(Antara)</b> Orang-orang yang mengenakan masker wajah terlihat di Rumah Sakit Sant Pau, Barcelona, ​​Spanyol, pada 11 Desember 2025. (ANTARA/Xinhua/Joan Gosa) (Antara)

WHO menegaskan bahwa waktu munculnya gelombang musiman, durasi, intensitas, serta tingkat keparahannya masih sulit diperkirakan karena bergantung pada jenis virus yang beredar, tingkat kekebalan populasi, dan faktor lingkungan.

Beberapa negara di belahan bumi utara juga melaporkan awal musim flu yang lebih cepat, meskipun aktivitas virus belum mencapai level epidemi. Di sisi lain, sejumlah wilayah di belahan bumi selatan mencatat aktivitas virus yang berada di atas rata-rata dalam beberapa bulan terakhir.

Selain itu, wilayah beriklim sedang, subtropis, dan tropis menunjukkan peningkatan deteksi virus H3N2, menjadikan varian tersebut dominan sejak akhir September 2025.

Baca Juga: Hidung Mampet Gara-gara Flu? Begini Cara Meredakannya dengan Cepat

Seorang petugas kesehatan memberikan vaksin kepada seorang pria lanjut usia di pusat vaksinasi di Mexico City, ibu kota Meksiko, 12 November 2025. (ANTARA/Xinhua/Francisco Canedo) <b>(Antara)</b> Seorang petugas kesehatan memberikan vaksin kepada seorang pria lanjut usia di pusat vaksinasi di Mexico City, ibu kota Meksiko, 12 November 2025. (ANTARA/Xinhua/Francisco Canedo) (Antara)

Laporan WHO juga mengungkap bahwa virus influenza musiman terus mengalami evolusi. Sejak Agustus 2025, data urutan genetik menunjukkan peningkatan deteksi virus H3N2 J.2.4.1 atau subclade K dari berbagai negara.

Virus dalam subclade K disebut memiliki sejumlah perubahan genetik dibandingkan varian H3N2 terkait lainnya. Namun, WHO menekankan bahwa “data epidemiologi saat ini tidak menunjukkan peningkatan keparahan penyakit.”

WHO kembali mengingatkan pentingnya vaksinasi, khususnya bagi kelompok yang berisiko tinggi mengalami komplikasi dan bagi para pengasuh mereka. Lembaga itu menekankan bahwa “meskipun galur yang beredar berbeda dengan strain yang terdapat dalam vaksin, vaksin influenza musiman tetap dapat memberikan perlindungan.”

(Sumber: Antara) 

x|close