Ntvnews.id, Jakarta - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menegaskan kembali bahwa tidak ada bukti yang menunjukkan kaitan antara vaksin dengan gangguan spektrum autisme (ASD). Hal ini disampaikan dalam laporan resmi Komite Penasihat Global WHO untuk Keamanan Vaksin (GACVS) yang dirilis pada Kamis, 11 Desember 2025.
Dalam laporan tersebut, komite menyatakan bahwa setelah menelaah bukti ilmiah terbaru yang dipublikasikan antara Januari 2010 hingga Agustus 2025, mereka menegaskan kembali kesimpulan dari kajian besar sebelumnya pada 2002, 2004, dan 2012: tidak ada bukti hubungan kausal antara vaksin dan ASD.
Penilaian ini mencakup seluruh jenis vaksin, termasuk vaksin yang mengandung thiomersal—pengawet berbasis merkuri yang sejak lama dituding, meskipun telah dibantah secara ilmiah, berperan dalam autisme. Komite menegaskan, hubungan kausal hanya dapat ditetapkan apabila banyak studi berkualitas tinggi menunjukkan asosiasi yang konsisten dan signifikan secara statistik.
Baca Juga: California Tegaskan Vaksin Tidak Berkaitan Dengan Autisme
WHO mencatat bahwa dari 31 studi yang dianalisis, 20 di antaranya tidak menemukan bukti adanya hubungan antara vaksinasi dengan autisme.
Selain itu, pada September lalu, WHO juga menyatakan bahwa bukti saat ini tidak mendukung adanya kaitan kausal antara konsumsi parasetamol oleh ibu hamil dan risiko autisme pada anak.
Pernyataan ini dikeluarkan sebagai tanggapan atas komentar Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yang mengklaim bahwa FDA akan memperingatkan dokter mengenai potensi acetaminophen—nama lain parasetamol—meningkatkan risiko autisme pada anak apabila digunakan selama kehamilan.
(Sumber: Antara)
Arsip photo: Petugas menyuntikkan vaksin Human Papillomavirus (HPV) kepada siswi SMP saat vaksinasi HPV di SMP Negeri 3 Malang, Malang, Jawa Timur, Jumat 20 Desember 2025. (ANTARA FOTO/Irfan Sumanjaya/agr/aa.) (Antara)