Ntvnews.id, London - Otoritas kesehatan Inggris meningkatkan kewaspadaan setelah Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA) mengonfirmasi satu kasus mpox atau cacar monyet dengan varian baru. Kasus tersebut ditemukan pada seorang pasien yang baru kembali dari perjalanan ke kawasan Asia.
"Pengujian genomik kami telah memungkinkan kami mendeteksi strain mpox baru ini," ujar Katy Sinka dari UKHSA dikutip dari CNA, Jumat, 12 Desember 2025.
Hingga kini, UKHSA masih menelusuri tingkat bahaya dari varian baru tersebut. Indikasi awal menunjukkan bahwa virus tersebut membawa elemen dari dua subtipe mpox, yaitu clade 1 yang lebih berat serta clade 2.
"Pengurutan genom menunjukkan bahwa genom mpox mengandung unsur-unsur clade Ib dan IIb mpox," kata dia.
Baca Juga: Waspada! Kasus Cacar Monyet Varian Baru Ditemukan di Jerman
Mpox, sebelumnya dikenal sebagai monkeypox merupakan infeksi virus yang masih berkerabat dengan cacar. Penyakit ini menimbulkan gejala demam, nyeri tubuh, dan lesi kulit khas yang bisa fatal. Penularannya dapat terjadi dari hewan ke manusia maupun melalui kontak fisik dekat antar manusia.
"Virus memang berevolusi, dan analisis lebih lanjut akan membantu kita memahami lebih lanjut tentang bagaimana mpox berubah," kata Sinka.
Ilustrasi Cacar Monyet (FreePik)
Dari kalangan ilmuwan, kekhawatiran juga mulai menguat. Trudie Lang, peneliti dari Universitas Oxford sekaligus Direktur Jaringan Kesehatan Global, menilai temuan varian baru ini sebagai perkembangan yang tidak bisa dianggap remeh.
"Sangat mengkhawatirkan adanya kasus mpox di Inggris, dan yang lebih mengkhawatirkan lagi adalah bahwa itu adalah virus mpox rekombinan baru," ujarnya.
Ia menegaskan bahwa temuan tersebut menjadi bukti bahwa mpox masih beredar di berbagai belahan dunia dan terus berkembang. WHO sebelumnya menetapkan mpox sebagai darurat kesehatan masyarakat pada Agustus 2024 setelah dua epidemi besar, terutama di Republik Demokratik Kongo, sebelum mencabut status itu pada September akibat penurunan kasus dan kematian. Namun, Lang menekankan bahwa perubahan genetik pada mpox adalah hal yang terus berlangsung.
Wabah mpox tahun 2022 di Eropa sebagian besar ditularkan melalui kontak seksual dekat pada laki-laki homoseksual dan biseksual. Sementara itu, wabah clade 1b pada 2024 kembali menyebar melalui kontak fisik dan hubungan seksual.
Baca Juga: Thailand Umumkan Kasus Kematian Pertama Mpox atau Cacar Monyet
Kekhawatiran senada disampaikan Boghuma Titanji, asisten profesor kedokteran dari Universitas Emory.
"Identifikasi galur mpox rekombinan yang mengandung unsur-unsur clade I dan clade II persis seperti yang ditakutkan para ahli di bidang ini," kata Titanji.
Hingga akhir Oktober tahun ini, WHO mencatat hampir 48.000 kasus mpox yang terkonfirmasi di 94 negara dengan 201 kematian. Di Inggris, program vaksinasi sudah digencarkan bagi kelompok berisiko, seperti mereka yang memiliki banyak pasangan seksual atau terlibat dalam aktivitas seksual berkelompok.
Sejak penyebaran clade 2 pada 2022, Inggris masih terus mendeteksi kasus mpox meski dalam jumlah kecil.
Ilustrasi cacar monyet atau monkey pox. (ANTARA)