Korban Bencana di Asia Tembus 1.700 Jiwa, Indonesia Paling Terdampak

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 8 Des 2025, 05:19
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Tumpukan kayu akibat banjir menimbun rumah di Simpang Ulim, Kabupaten Aceh Timur, Minggu, 7 Desember 2025. ANTARA/Hayaturrahmah Tumpukan kayu akibat banjir menimbun rumah di Simpang Ulim, Kabupaten Aceh Timur, Minggu, 7 Desember 2025. ANTARA/Hayaturrahmah (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Jumlah korban jiwa akibat banjir dan tanah longsor berskala besar di berbagai negara Asia telah melampaui 1.700 orang hingga Senin, 8 Desember 2025, dengan ratusan lainnya masih dinyatakan hilang.

Dilansir dari Anadolu Agency,Senin, 8 Desember 2025, rangkaian bencana berupa banjir bandang, tanah longsor, badai, dan siklon yang intensitasnya belum pernah terjadi sebelumnya melanda Malaysia, Sri Lanka, India, dan Thailand. Indonesia tercatat sebagai negara yang mengalami dampak terbesar.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan bahwa bencana banjir dan longsor yang menghantam Pulau Sumatra saja mengakibatkan 916 orang meninggal dunia, 274 masih hilang, dan sekitar 4.200 lainnya mengalami luka-luka. Upaya pencarian serta penyelamatan masih terus dilakukan.

Baca Juga: Pemkab Aceh Timur: 11.010 Hektare Sawah Terendam Banjir

Lebih dari 3,2 juta penduduk turut terdampak bencana yang meluluhlantakkan sejumlah daerah tersebut. Sementara itu, lebih dari 1 juta orang harus mengungsi ke lokasi yang lebih aman di provinsi-provinsi yang paling parah dilanda banjir, yakni Sumatra Utara, Sumatra Barat, dan Aceh.

Warga mengamati sampah kayu gelondongan pascabanjir bandang di Desa Aek Garoga, Kecamatan Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, Sabtu, 29 November 2025. (Foto: ANTARA FOTO/Yudi Manar/agr/am) Warga mengamati sampah kayu gelondongan pascabanjir bandang di Desa Aek Garoga, Kecamatan Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, Sabtu, 29 November 2025. (Foto: ANTARA FOTO/Yudi Manar/agr/am)

Presiden Prabowo Subianto menyampaikan bahwa pemerintah berencana membeli hingga 200 helikopter pada tahun 2026, yang akan dimanfaatkan untuk kebutuhan pertahanan serta memperkuat kesiapsiagaan menghadapi bencana alam. Ia menegaskan komitmen pemerintah untuk memaksimalkan seluruh sumber daya yang tersedia, termasuk pesawat angkut militer, demi memastikan respons cepat terhadap bencana di seluruh wilayah Indonesia.

Di Sri Lanka, jumlah korban akibat Siklon Ditwah meningkat menjadi 618 orang, dengan 209 lainnya masih hilang sejak badai menerjang pada 17 November, menurut Pusat Manajemen Bencana negara tersebut.

Sementara itu, laporan PBB pada Jumat menyebutkan sedikitnya 185 orang meninggal dunia di wilayah selatan Thailand, sementara 367 masih hilang. Di India, empat orang turut menjadi korban, dan tiga lainnya dilaporkan tewas di Malaysia akibat cuaca ekstrem serupa.

x|close