Pemerintah All Out Pulihkan Sumatera Usai Banjir Bandang dan Longsor Tewaskan 708 Warga

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 7 Des 2025, 10:50
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Ramses Manurung
Editor
Bagikan
Petugas menarik kabel listrik ke tiang yang baru di lokasi terdampak banjir bandang di Batu Busuk, Padang, Sumatera Barat, Kamis 4 Desember 2025. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra/YU/am. Petugas menarik kabel listrik ke tiang yang baru di lokasi terdampak banjir bandang di Batu Busuk, Padang, Sumatera Barat, Kamis 4 Desember 2025. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra/YU/am. (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Banjir bandang dan tanah longsor melanda tiga provinsi di Sumatera—Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat—pada akhir November 2025, memicu kerusakan besar dan menelan banyak korban jiwa.

Menurut data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang dihimpun ANTARA per 2 Desember, bencana tersebut menyebabkan 708 orang meninggal serta memutus akses jalan, jembatan, dan aliran listrik PLN, membuat sejumlah wilayah terdampak terisolasi total.

Sejak bencana terjadi, pemerintah lintas kementerian bergerak cepat untuk memulihkan infrastruktur yang terputus. Berbagai pihak dilibatkan untuk memprioritaskan perbaikan akses jalan dan komunikasi, dengan tujuan agar para penyintas dapat kembali terhubung dengan keluarga serta memperoleh bantuan dan informasi terbaru.

Baca Juga: Prabowo Instruksikan Pemulihan Akses Darat dan Distribusi BBM di Sumatera Pasca Banjir

Dalam situasi darurat ini, Kementerian Komunikasi dan Digital mengutamakan percepatan pemulihan jaringan telekomunikasi dan internet.

Dalam 24 jam, sebanyak 707 menara berhasil kembali berfungsi normal dari total 2.463 menara yang mengalami gangguan sejak Jumat, 28 November 2025 pukul 07.00 WIB.

Langkah cepat juga dilakukan pada Minggu, 30 November 2025, Tim BAKTI Komdigi, bersama BNPB, SAR, dan TNI, memobilisasi perangkat ke 14 titik untuk memastikan ketersediaan jaringan internet di posko-posko BNPB dan Basarnas. Satelit SATRIA-1 turut mendukung pemulihan dengan pengoperasian di sejumlah wilayah, termasuk dua titik di Tapanuli Tengah serta beberapa lokasi di Aceh dan Sumatera Barat.

Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid menyampaikan bahwa operator seluler telah melaporkan pemulihan jaringan mencapai 95 persen di Sumatera Barat dan 90 persen di Sumatera Utara.

Warga mengamati sampah kayu gelondongan pascabanjir bandang di Desa Aek Garoga, Kecamatan Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, Sabtu, 29 November 2025. (Foto: ANTARA FOTO/Yudi Manar/agr/am) Warga mengamati sampah kayu gelondongan pascabanjir bandang di Desa Aek Garoga, Kecamatan Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, Sabtu, 29 November 2025. (Foto: ANTARA FOTO/Yudi Manar/agr/am)

"Untuk Aceh, kendala listrik masih menyebabkan sekitar 60 persen menara tidak beroperasi. Pemerintah bersama operator dan PLN terus bekerja agar layanan segera normal kembali," ujar Meutya dalam rapat koordinasi di Balai Monitoring Frekuensi Medan.

Sementara itu, Kementerian Pekerjaan Umum memfokuskan perbaikan akses jalan dan mengerahkan tambahan alat berat serta personel, bekerja sama dengan BPBD. Upaya percepatan konektivitas dilakukan dengan pemasangan Jembatan Bailey di titik-titik prioritas.

"Fokus kita hari ini adalah membuka konektivitas pantai utara Sumatera menuju Tapanuli. Jalur dari Sumut ke arah barat belum terbuka sehingga distribusi bantuan terhambat. Kami kerahkan semua alat berat, dan bila kurang akan kita penuhi dari provinsi-provinsi terdekat yang tidak terdampak, misalnya Riau, Bengkulu, dan Lampung,” kata Menteri PU Dody Hanggodo pada 4 Desember.

Di sektor pendidikan, Kemendikdasmen memberikan bantuan awal berupa pembersihan sekolah serta penyediaan buku dan perlengkapan belajar. Pemerintah juga menyiapkan penggantian perangkat yang rusak, termasuk Interactive Flat Panel/Papan Interaktif Digital (PID).

Kementerian ATR/BPN berkomitmen melakukan evaluasi tata ruang pasca-bencana untuk memastikan pemanfaatan ruang sesuai karakter lingkungan dan mengurangi potensi bencana di masa depan. Hal serupa dilakukan Kementerian Lingkungan Hidup, yang mengkaji kembali tata ruang untuk memulihkan ekosistem dan meningkatkan daya dukung lingkungan.

BNPB dan kementerian/lembaga mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah pusat melalui anggaran yang disiapkan Kementerian Keuangan, menjadikan penanganan bencana ini sebagai prioritas nasional.
Penanganan mencakup pencarian korban, pemenuhan logistik, pembukaan akses jalan, pemulihan jaringan komunikasi, serta perbaikan infrastruktur listrik dan BBM.

"Sebagaimana sudah disampaikan oleh beberapa menteri setelah rapat kabinet dengan Bapak Presiden bahwa pemerintah pusat all out dalam hal ini dalam melakukan percepatan untuk upaya-upaya dilakukan dalam proses tanggap bencana ini yang mencakup 5 hal pencarian pertolongan, pemenuhan kebutuhan logistik masyarakat, pembukaan akses jalan, pembukaan akses dan pemulihan akses komunikasi, serta pemulihan infrastruktur listrik dan BBM,” ujar Kapusdatin BNPB Abdul Muhari.

BNPB mengerahkan 40 helikopter serta tambahan helikopter dan pesawat Hercules dari TNI dan Polri, sehingga total armada udara mencapai 50 unit. Bantuan udara sebesar 25–35 ton per hari disalurkan ke posko kabupaten/kota dan titik pengungsian.
Selain itu, TNI juga membantu distribusi bantuan dengan berjalan kaki menjangkau daerah terdampak yang tidak bisa diakses kendaraan.

BNPB bersama TNI/Polri, kementerian/lembaga, pemerintah daerah, relawan, dan mitra internasional terus bekerja optimal untuk mempercepat pencarian korban, membuka akses, memulihkan layanan vital, serta memenuhi kebutuhan dasar masyarakat.

x|close