Ntvnews.id, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memperbarui data korban banjir dan longsor yang melanda Sumatera Utara, Aceh, dan Sumatera Barat. Hingga Jumat, 5 Desember 2025, total korban meninggal dunia tercatat 867 orang, sementara 521 lainnya masih dalam pencarian.
“Upaya pencarian dan pertolongan korban terus dilakukan. Untuk Sumatera Utara, hari ini ditemukan tambahan satu jenazah dari Tapanuli Tengah. Sehingga total korban meninggal mencapai 312 orang, dengan 133 lainnya masih dalam pencarian,” jelas Abdul Muhari, Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, dari Media Center Provinsi Aceh.
Sementara itu, di Aceh, kata Abdul Muhari, jumlah korban bertambah 44 orang, sehingga total mencapai 345 jiwa, dan 174 lainnya masih hilang. Di Sumatera Barat, tim SAR berhasil menemukan 13 jenazah baru, 10 di Agam dan 3 di Padang Panjang, menjadikan total korban meninggal di provinsi itu meningkat.
Baca Juga: Satgas PKH Telusuri Kerusakan Hutan yang Diduga Picu Banjir dan Longsor di Sumatera
Menurut Abdul Muhari, selain korban jiwa, jumlah pengungsi yang terdampak juga sangat besar. Di Sumatera Utara tercatat 51.433 orang mengungsi, Aceh 775.346 jiwa, dan Sumatera Barat 22.354 jiwa, sehingga total pengungsi di ketiga provinsi mencapai 849.233 orang.
Tidak hanya fokus pada evakuasi dan pencarian korban, BNPB bersama TNI/Polri juga terus membuka akses jalan yang terputus akibat longsor dan banjir. Abdul Muhari menjelaskan bahwa beberapa ruas jalan utama di Sumatera Utara, termasuk Jalan Panjang dan jalur Sibolga–Batang Toru–Padang Sedempuan, sebagian besar telah dibersihkan dari material longsor dan jalan amblas.
“Beberapa titik longsor di Jalan Panjang sepanjang 68,61 km sebelumnya terdapat 37 titik longsor. Saat ini, 28 titik telah berhasil ditangani, sehingga tim di lapangan tinggal menangani sembilan titik tersisa,” kata Abdul Muhari.
Baca Juga: Prabowo Tetapkan BPIH 2026 Lewat Keppres 34/2025, Nilai Manfaat Capai Rp6,69 Triliun
Ia menambahkan, ruas jalan Sibolga–Batang Toru–Padang Sedempuan sepanjang 65,7 km yang sebelumnya sempat terputus akibat longsor, jembatan putus, dan banjir, kini sebagian besar sudah bisa dilalui kendaraan setelah proses pembersihan material banjir dan longsor dilakukan.
Di Aceh, akses jalan juga tengah diperbaiki, termasuk jalur Idijaya–Bireb dan Bireb–Aceh Utara. Abdul Muhari mengatakan pembangunan Jembatan Beli di beberapa titik masih berlangsung, dan diharapkan selesai dalam waktu satu minggu. Meski sebagian jalan masih tertutup lumpur sisa banjir, jalur Aceh Utara–Bener Meriah sejauh 60 km dari total 82 km sudah bisa dilewati, sementara sisa 22 km sedang dibersihkan.
“Untuk arus lintas timur, beberapa jembatan putus di Baridu dan Biren–Taningun sedang dibangun kembali oleh tim gabungan. Proses ini diharapkan memperlancar distribusi logistik dan mobilitas warga terdampak,” ujar Abdul Muhari.
Sejumlah warga melintas di dekat mobil warga yang terbawa arus banjir di kawasan Desa Bukit Tempurung, Kota Kuala Simpang, Kabupaten Aceh Tamiang, Aceh, Rabu, 3 Desember 2025. ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas/bar (Antara)