9 Kios dan 8 Kendaraan Hangus Terbakar dalam Insiden Pengeroyokan di Kalibata

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 12 Des 2025, 13:52
thumbnail-author
Satria Angkasa
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Kondisi tempat kejadian perkara (TKP) pengeroyokan penagih hutang di depan Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan, Jumat 12 Desember 2025. ANTARA/Luthfia Miranda Putri. Kondisi tempat kejadian perkara (TKP) pengeroyokan penagih hutang di depan Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan, Jumat 12 Desember 2025. ANTARA/Luthfia Miranda Putri. (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Sebanyak sembilan kios dan delapan kendaraan dilaporkan terbakar dalam rangkaian aksi pengeroyokan dan perusakan yang menewaskan dua penagih utang atau mata elang (matel) di kawasan Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan, pada Kamis, 11 Desember 2025 malam.

Kepala Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Selatan, Asril Rizal, memaparkan jumlah objek yang terbakar usai peristiwa itu.

"Jumlah objek yang terbakar, yakni sembilan kios, enam kendaraan roda dua, dan satu kendaraan roda empat," ujar Asril di Jakarta, Jumat, 12 Desember 2025.

Asril menjelaskan bahwa laporan mengenai kejadian tersebut diterima pada Kamis 11 Desember 2025 malam sekitar pukul 23.35 WIB. Laporan itu terkait peristiwa pengeroyokan di Jalan H. Mahmud Raya, Blok Langgar Nomor 1, RT 07/RW 04, Duren Tiga, Pancoran.

Pada saat itu, saksi melaporkan adanya pembakaran yang dilakukan oleh sejumlah orang yang membawa bensin, sehingga petugas pos Gulkarmat terdekat segera dihubungi. Petugas melakukan pemadaman dengan pendampingan dari pihak kepolisian.

Baca Juga: Polisi Buru Pelaku Pengeroyokan Mata Elang di Kalibata

Dalam menangani kebakaran tersebut, Sudin Gulkarmat Jakarta Selatan mengerahkan total 49 personel beserta enam unit pompa, dua unit tim reaksi cepat tanggap (quick response), satu unit watermist, dan satu unit komando.

Luas area yang terdampak mencapai 195 meter persegi dengan estimasi kerugian sekitar Rp273 juta.

"Dugaan penyebab pembakaran menggunakan bensin," kata Asril.

Sementara itu, pihak kepolisian menyebutkan bahwa permasalahan utang sepeda motor menjadi pemicu utama insiden pengeroyokan dan perusakan yang berujung pada tewasnya para penagih utang tersebut.

Pemilik kendaraan dikabarkan belum melunasi kewajibannya, sehingga meminta bantuan rekannya untuk melakukan penagihan.

Namun, dua orang yang bertugas menagih, berinisial MET dan NAT, justru menjadi korban pengeroyokan dan dinyatakan meninggal dunia.

Selain pengeroyokan, massa juga melakukan aksi perusakan besar-besaran dengan membakar kios, warung, serta sejumlah kendaraan bermotor di lokasi kejadian.

Pada Jumat pagi, aparat gabungan TNI dan Polri masih bersiaga di sekitar area tersebut untuk menjamin keamanan serta memastikan situasi kondusif bagi masyarakat yang melintas.

(Sumber: Antara)

x|close