Kepala BGN: Dua Korban Masih Dirawat Intensif, SOP Sopir Diperketat

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 12 Des 2025, 14:23
thumbnail-author
Satria Angkasa
Penulis
thumbnail-author
Tim Redaksi
Editor
Bagikan
Kepala BGN Dadan Hindayana menjenguk salah seorang siswa SDN Kalibaru 01, Cilincing, yang menjadi korban mobil SPPG yang menabrak sekolahnya pada Kamis 11 Desember 2025. ANTARA/HO-BGN. Kepala BGN Dadan Hindayana menjenguk salah seorang siswa SDN Kalibaru 01, Cilincing, yang menjadi korban mobil SPPG yang menabrak sekolahnya pada Kamis 11 Desember 2025. ANTARA/HO-BGN. (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Badan Gizi Nasional (BGN) melakukan pengetatan standar operasional prosedur (SOP), setelah insiden mobil mitra Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) pengantar Makan Bergizi Gratis (MBG) menabrak siswa dan guru di SDN Kalibaru 01, Cilincing, Jakarta Utara.

Kepala BGN Dadan Hindayana menyampaikan bahwa pihaknya terus memantau perkembangan para korban serta berkoordinasi dengan fasilitas kesehatan untuk memastikan penanganan berjalan optimal.

Evaluasi total terhadap kegiatan operasional SPPG juga tengah dilakukan. Dalam keterangannya di Jakarta, Dadan menegaskan pelaksanaan program MBG di sekolah tersebut sebenarnya sudah berjalan baik sejak 24 Maret 2025, sebelum sopir reguler jatuh sakit dan digantikan oleh sopir cadangan dalam dua hari terakhir.

"Setelah kami cek, alhamdulillah sopirnya memiliki surat izin mengemudi (SIM), tetapi mungkin kurang berpengalaman. Kami masih mendalami penyebabnya," ujar Dadan, Jumat, 12 Desember 2025. 

Dari pemeriksaan awal kepolisian, kendaraan mitra SPPG tersebut dinyatakan dalam kondisi layak dan seluruh sistem—termasuk pengereman serta mesin—berfungsi normal karena unit merupakan keluaran tahun 2024. Namun, sopir pengganti diduga sedang tidak fit akibat kurang tidur sehingga membuatnya salah bermanuver di area jalan yang menanjak.

Kronologi Mobil Tabrak 19 Siswa SD di Kalibaru <b>(Istimewa)</b> Kronologi Mobil Tabrak 19 Siswa SD di Kalibaru (Istimewa)

Baca Juga: Kepala BGN Minta SPPG Samakan Kualifikasi Pengemudi Pengantar MBG

Dadan turut menyampaikan kondisi terkini para korban. Sebanyak 11 anak telah dipulangkan ke rumah masing-masing.

"Kemudian ada empat yang sedang ditangani di Rumah Sakit Cilincing, dan ada yang dirawat di RS Koja tujuh orang, termasuk satu orang guru. Dua di antaranya memang harus dirawat intensif," paparnya.

Ia menjelaskan bahwa satu korban dalam kondisi sangat stabil, sementara satu lainnya masih ditangani secara intensif oleh tiga dokter. BGN juga memberikan dukungan penuh kepada seluruh keluarga yang terdampak.

Sebagai langkah pencegahan, BGN memperketat prosedur penggunaan kendaraan, terutama terkait mekanisme penggantian sopir cadangan.

"Ya tentu saja, karena selama ini kan kita sudah lakukan, bahkan di dalam petunjuk teknis kami sudah tertulis bahwa mobil sebelum digunakan untuk pengiriman itu wajib dicek setiap waktu. Dengan adanya kasus penggantian sopir, ini menjadi masukan baru bagi BGN dan kepala SPPG agar secara cermat mengganti atau memilih sopir cadangan yang kualifikasinya sama," tuturnya.

Untuk penanganan hukum, BGN menyerahkannya sepenuhnya kepada kepolisian. Sementara itu, kendaraan operasional untuk sementara diganti oleh unit lain milik mitra SPPG hingga seluruh proses evaluasi dan investigasi selesai.

Tampang Pelaku Penabrak Siswa SDN Kalibaru 01 Cilincing <b>(Istimewa)</b> Tampang Pelaku Penabrak Siswa SDN Kalibaru 01 Cilincing (Istimewa)

Baca Juga: BGN Ingatkan Mitra dan Yayasan: Jangan Hanya Ambil Untung, Peduli Juga Kondisi Sekolah

BGN juga akan berkoordinasi dengan pihak sekolah mengenai kelanjutan layanan MBG sekaligus menyiapkan program pemulihan trauma bagi siswa.

"Karena ini sangat terkait dengan trauma yang terjadi, jangan sampai kemudian kita paksakan dan anak-anak kita punya trauma," ujarnya.

Kepala Biro Hukum dan Humas BGN, Khairul Hidayati, menegaskan komitmen lembaga tersebut untuk melakukan evaluasi secara menyeluruh dan transparan.

"BGN turut berduka atas insiden ini dan memastikan seluruh korban mendapatkan perawatan terbaik. Kami juga melakukan investigasi internal bersama kepolisian untuk memastikan kejadian seperti ini tidak terulang," kata Hida.

Ia menambahkan bahwa komunikasi dengan keluarga korban akan terus dilakukan secara terbuka.

"Kami berkomitmen memperbaiki seluruh aspek terkait SOP, termasuk mekanisme penggantian sopir dan pengecekan kendaraan, serta memastikan standar keamanan layanan MBG diterapkan maksimal," katanya.

(Sumber : Antara)

x|close