Ntvnews.id, Pasuruan - Para mitra serta pemilik yayasan yang mengelola Satuan Pelaksana Pelayanan Gizi (SPPG) diminta meningkatkan kepedulian terhadap sekolah-sekolah yang siswanya menjadi penerima manfaat program Makan Bergizi Gratis (MBG). Mereka diingatkan agar ikut membantu kekurangan fasilitas dasar sekolah, sesuai dengan semangat awal program tersebut.
“Mbok kalau ada (sekolah) yang gentingnya bocor itu disumbang, dibenerin. Mbok kalau (ada sekolah) yang tidak punya WC itu dibangunkan WC,” ujar Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Nanik Sudaryati Deyang saat Sosialisasi dan Penguatan Tata Kelola MBG serta Pengawasan dan Pemantauan SPPG di Kabupaten dan Kota Pasuruan, Jawa Timur, Kamis, 11 Desember 2025.
Nanik kemudian menjelaskan alasan pemerintah sejak awal memilih yayasan sebagai mitra pelaksana dapur MBG. Ia menyampaikan bahwa saat perencanaan program tahun lalu, Presiden Prabowo Subianto menolak melibatkan perusahaan berbentuk PT maupun CV.
“Beliau berpikir, kalau yayasan pendidikan, agama, agama apa pun, sosial, itu pada nggak punya duit. Jadi mereka saja, yayasan saja yang bekerja sama dengan BGN, karena ini kan bantuan pemerintah,” kata Nanik, menirukan arahan Presiden Prabowo.
Baca Juga: Waka BGN Pastikan Evaluasi Menyeluruh Prosedur Operasional Usai di SDN Kalibaru
Namun dalam pelaksanaannya, demi mengejar target pembangunan, muncul sejumlah yayasan baru yang sebenarnya tidak bergerak di bidang pendidikan, sosial, maupun keagamaan. Meski demikian, Nanik meminta agar yayasan-yayasan tersebut tidak melampaui batas dalam mencari keuntungan, mengingat mitra yang semestinya direkrut adalah yayasan yang sesuai kategori awal.
“Njenengan-njenengan yang (yayasannya) nggak ada di tiga-tiganya itu, paling enggak jalankanlah dengan benar dalam pembelanjaan bahan baku. Jangan beli bahan baku, semangkanya setipis tisu, jangan anggurnya cuma tiga doang. Opo pengaruhe gizine, nek anggure mung telu thok. Ya mbok anggurnya enem, itu kan lumayan. Ini yang saya minta anda untuk tidak main-main harga. Anda kan sudah dapat (insentif) Rp6 juga per hari,” ucap Nanik mengingatkan para mitra.
Ia menegaskan bahwa jika pun ada keuntungan yang diperoleh yayasan atau mitra SPPG, hal itu masih bisa dimaklumi selama tidak berlebihan.
Baca Juga: BGN Dukung Penuh Investigasi Polisi atas Insiden Mobil SPPG di SD 01 Kalibaru
“Kalaupun nyari untung sedikit saja, yang masih masuk akal, jangan terlalu berlebihan,” katanya.
Nanik menambahkan bahwa imbauan ini kelak akan diperkuat dengan aturan yang lebih tegas. Ia mengaku sudah berkoordinasi dengan Wakil Ketua BGN bidang Tata Kelola, Sony Sonjaya, mengenai penyusunan petunjuk teknis baru.
“30 persen dari pendapatran mitra harus untuk sosial dan pendidikan. Paling tidak ini agar kita tidak mencederai atau mengkhianati keinginan Presiden,” ucapnya.
Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Nanik S. Deyang memberikan keterangan kepada wartawan di Kantor Badan Gizi Nasional (BGN) di Jakarta, Jumat 26 September 2025. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/aa. (Antara)