Jet Tempur Thailand Gempur Tempat Judi Kamboja

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 12 Des 2025, 21:08
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Siti Ruqoyah
Editor
Bagikan
Militer Thailand berpatroli di area Chong Bok dekat perbatasan yang disengketakan dengan Kamboja. Foto arsip: Reuters Militer Thailand berpatroli di area Chong Bok dekat perbatasan yang disengketakan dengan Kamboja. Foto arsip: Reuters (Reuters)

Ntvnews.id, Bangkok - Angkatan Udara Thailand melancarkan operasi udara besar-besaran terhadap sebuah kompleks judi di Kamboja. Negeri Gajah Putih itu menyatakan bahwa kompleks kasino Lim Heng di O’Smach digunakan sebagai lokasi penyimpanan senjata berat serta pusat pengoperasian drone kamikaze atau pesawat nirawak bunuh diri.

Dilansir dari The Star, Jumat, 12 Desember 2025, serangan tersebut dijalankan menggunakan jet tempur JAS 39 Gripen yang membawa bom berkekuatan tinggi.

Thailand menggambarkan aksi militer itu sebagai operasi serangan kilat menyusul meningkatnya ketegangan dan kontak senjata dengan Kamboja di sepanjang garis perbatasan.

Hingga kini, otoritas Thailand masih mengumpulkan data terkait tingkat kerusakan serta evaluasi efek serangan udara tersebut.

Sebelumnya, juru bicara Angkatan Udara Thailand, Marsekal Udara Jakkrit Thammavichai, menegaskan bahwa seluruh serangan yang ditujukan kepada target militer Kamboja dilakukan secara terkoordinasi dengan Angkatan Darat. Ia menekankan penggunaan amunisi presisi tinggi untuk mengurangi risiko terhadap warga sipil.

"Angkatan Udara Kerajaan Thailand sangat mementingkan pemilihan senjata. Syarat utamanya adalah operasi udara tidak boleh memengaruhi warga sipil yang tidak terlibat dalam pertempuran, baik warga Thailand maupun Kamboja," ujar Jakkrit.

Baca Juga: Bentrok Thailand-Kamboja, 400 Ribu Warga Mengungsi

Laporan dari Pusat Operasi Angkatan Darat Kedua pada Selasa, 9 Desember 2025, menyebutkan bahwa pasukan Kamboja telah melancarkan serangan intensif terhadap posisi Thailand dan memperluas area pertempuran di sejumlah titik. Kamboja disebut telah menembakkan sekitar 125 salvo roket BM-21, atau sekitar 5.000 roket, serta melancarkan 33 serangan drone kamikaze ke pangkalan serta titik pertahanan Thailand.

Serangan itu berdampak pada daerah Chong An Ma dan Chong Bok di Ubon Ratchathani, Thiangka Mok di Si Sa Ket, serta Chong Khana dan Prasat Ta Kwai di Surin. Kontak senjata terus berlangsung di sepanjang sektor penempatan pasukan.

Thailand melaporkan kehilangan empat personel militer yang tewas serta 68 lainnya terluka. Di sisi lain, kerugian Kamboja dilaporkan mencakup 61 prajurit yang tewas, meski jumlah korban luka belum diketahui.

Perang Meluas, Korban Sipil Berjatuhan

Warga sipil Kamboja mengungsi dari rumah mereka di dekat perbatasan dengan Thailand di Provinsi Preah Vihear, Kamboja, Senin, 8 Desember 2025. ANTARA/Agence Kampuchea Presse/Handout via Xinhua/pri. <b>(Antara)</b> Warga sipil Kamboja mengungsi dari rumah mereka di dekat perbatasan dengan Thailand di Provinsi Preah Vihear, Kamboja, Senin, 8 Desember 2025. ANTARA/Agence Kampuchea Presse/Handout via Xinhua/pri. (Antara)

Pertempuran antara Thailand dan Kamboja semakin meluas hingga mencakup lima provinsi perbatasan pada Selasa, 9 Desember 2025. Menurut laporan AFP, militer Thailand melepaskan tembakan ke arah Provinsi Banteay Meanchey pada dini hari.

Dua warga sipil yang tengah melintas di Jalan Nasional 54 dinyatakan tewas akibat tembakan tersebut. Sehari sebelumnya, empat warga sipil meregang nyawa dalam insiden penembakan di Provinsi Preah Vihear dan Oddar Meanchey, sebagaimana disampaikan oleh Menteri Informasi Kamboja, Neth Pheaktra.

Baca Juga: Kamboja Tuduh Thailand Tembakkan Gas Beracun

Sementara itu, Thailand mengumumkan satu prajurit meninggal dan 18 lainnya terluka sejak pecahnya kembali konflik pada Minggu, 7 Desember 2025. Pemerintah juga mengevakuasi sekitar 70 persen warga sipil di wilayah perbatasan, dengan satu korban meninggal ketika proses evakuasi berlangsung—meski pihak berwenang menyebut kematian itu berasal dari penyakit bawaan.

Secara keseluruhan, jumlah korban tewas dari kalangan sipil maupun militer mencapai 10 orang, sementara sebanyak 140.000 orang mengungsi dari area rawan.

Thailand Klaim Menyerang Gudang Senjata dan Jalur Logistik Kamboja

Sebelumnya, Thailand meluncurkan serangan udara disertai pengerahan kendaraan tempur lapis baja ke wilayah perbatasan. Menurut The Independent, Angkatan Udara Kerajaan Thailand menyatakan bahwa serangan tersebut diarahkan ke target strategis seperti gudang senjata, pusat komando, dan jalur logistik yang dinilai membahayakan keamanan negara.

Dalam pernyataan resminya, RTAF menyebut:“Pihak Kamboja memobilisasi persenjataan berat, memindahkan unit-unit tempur, dan mempersiapkan elemen-elemen pendukung tembakan.”
Mereka menambahkan bahwa aktivitas tersebut “dapat meningkatkan skala operasi militer dan mengancam wilayah perbatasan Thailand.”

x|close