Ntvnews.id, Bangkok - Komando Wilayah Angkatan Darat ke-1 Thailand mengumumkan pada Rabu bahwa gugus tugas angkatan darat dan angkatan udara negara itu telah melancarkan serangan udara bersama menggunakan pesawat tempur F-16 yang menargetkan pangkalan militer Kamboja di seberang perbatasan dekat Ban Nong Chan, Provinsi Sa Kaeo.
Dilansir dari Xinhua, Kamis, 11 Desember 2025, berbagai media Thailand pada Rabu memberitakan bahwa seiring dengan meluasnya konflik Thailand-Kamboja, Angkatan Laut Kerajaan Thailand turut mengerahkan unit laut, darat, dan udara untuk menjaga kawasan perbatasan Chanthaburi-Trat.
Beberapa laporan juga menyebutkan bahwa kapal patroli AL ditempatkan di wilayah tersebut untuk melakukan pemantauan serta patroli selama 24 jam penuh, dan siap menghadapi segala kemungkinan eskalasi.
Baca Juga: Konflik Perbatasan dengan Kamboja Memanas, 125 Ribu Lebih Warga Thailand Mengungsi
Angkatan Laut Thailand turut mengimbau seluruh kapal penangkap ikan nasional agar menjauhi wilayah perbatasan laut dengan Kamboja serta segera melaporkan jika melihat keberadaan kapal perang Kamboja.
Militer Thailand berpatroli di area Chong Bok dekat perbatasan yang disengketakan dengan Kamboja. Foto arsip: Reuters (Reuters)
Perdana Menteri Thailand, Anutin Charnvirakul, menyampaikan kepada media lokal di Bangkok pada Rabu bahwa ia tidak mendapatkan kontak maupun koordinasi apa pun dari pihak Kamboja, dan menilai saat ini bukan waktu yang tepat untuk memulai negosiasi.
Menteri Luar Negeri Thailand, Sihasak Phuangketkeow, mengatakan kepada media asing pada Selasa, 9 Desember 2025 bahwa kondisi saat ini tidak memungkinkan adanya mediasi pihak ketiga, serta menegaskan bahwa Kamboja memiliki tanggung jawab untuk mengambil langkah awal dalam menurunkan ketegangan.
Ketegangan perbatasan Kamboja–Thailand kembali pecah sejak Minggu, 7 Desember 2025 sore waktu setempat, dengan kedua negara saling menuduh sebagai pihak yang memulai serangan dan telah mengonfirmasi adanya korban.
Ilustrasi - Jet tempur F-16 buatan AS. (Antara)