Bentrok Thailand-Kamboja, 400 Ribu Warga Mengungsi

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 11 Des 2025, 11:56
thumbnail-author
Naurah Faticha
Penulis
thumbnail-author
Siti Ruqoyah
Editor
Bagikan
Warga sipil Kamboja meninggalkan rumah mereka di dekat perbatasan dengan Thailand untuk tempat penampungan yang aman di provinsi Siem Reap, Kamboja, Senin 8 Desember 2025. ANTARA/Xinhua/HO-Agence Kampucheaua Presse???????/aa. Warga sipil Kamboja meninggalkan rumah mereka di dekat perbatasan dengan Thailand untuk tempat penampungan yang aman di provinsi Siem Reap, Kamboja, Senin 8 Desember 2025. ANTARA/Xinhua/HO-Agence Kampucheaua Presse???????/aa. (Antara)

Ntvnews.id, Istanbul - Lebih dari setengah juta orang terpaksa meninggalkan rumah mereka dan mengungsi ke tempat aman akibat bentrokan perbatasan yang mematikan antara Thailand dan Kamboja, menurut laporan kedua pihak pada Rabu, 10 Desember 2025.

"Lebih dari 400.000 orang telah dievakuasi ke tempat penampungan yang aman," kata juru bicara Kementerian Pertahanan Thailand, Surasant Kongsiri, dalam konferensi pers, menambahkan bahwa lebih dari 700 sekolah telah ditutup.

"Thailand teguh mendukung perdamaian, tetapi perdamaian harus disertai dengan keselamatan dan keamanan warga negara kita," kata Surasant, menurut rekaman video konferensi persnya.

Pengungsian terjadi di tujuh provinsi perbatasan Thailand, sementara Kamboja melaporkan lebih dari 127.000 orang mengungsi di sisi mereka karena kedua pihak menggunakan persenjataan berat, menurut harian Kamboja, Khmer Times.

Bentrokan terbaru yang terjadi sejak Senin, 8 Desember 2025, telah menewaskan sembilan warga sipil di Kamboja dan enam tentara Thailand, serta menyebabkan lebih dari setengah juta orang mengungsi di kedua sisi perbatasan. Bangkok menggunakan jet F-16 untuk menyerang wilayah Kamboja.

Baca Juga: Kamboja Tuduh Thailand Tembakkan Gas Beracun

"Seorang tentara Thailand lainnya telah meninggal, sehingga jumlah korban tewas menjadi 6," kata Angkatan Darat Thailand pada Rabu malam, menurut kantor berita Khaosod.

Bangkok menuduh pasukan Kamboja menggunakan senjata berat, termasuk roket, untuk menyerang Thailand, sementara otoritas Kamboja belum mengkonfirmasi jumlah korban di pihak mereka. Namun, Kementerian Informasi Kamboja menyebutkan bahwa 46 orang terluka.

Sekolah-sekolah di kedua sisi perbatasan telah ditutup dan beberapa diubah menjadi tempat penampungan darurat.

"Pertempuran sengit antara pasukan Thailand dan Kamboja berlanjut untuk hari keempat hari ini, dengan pasukan Kamboja melancarkan serangan roket, mortir, dan artileri," lapor Thai PBS.

Perwakilan Tetap Thailand untuk PBB, Cherdchai Chaivaivid, mengirim surat resmi kepada Sekjen PBB dan Presiden Dewan Keamanan PBB tentang "serangan militer yang serius dan tanpa provokasi" dari Kamboja, menurut Thai Enquirer. Surat itu menolak anggapan bahwa Thailand memulai pertempuran dan menyebutnya sebagai "disinformasi yang disengaja untuk memutarbalikkan fakta."

Baca Juga: Thailand Lancarkan Serangan Udara degan Jet Tempur F-16 ke Pangkalan Militer Kamboja

Menurut media Kamboja, Fresh News, negara itu telah menarik atlet dari SEA Games ke-33 di Thailand pada 2025 karena alasan keselamatan. Media tersebut juga melaporkan bahwa pihak berwenang Kamboja sedang "mengumpulkan bukti" untuk kemungkinan kasus di Mahkamah Pidana Internasional di Den Haag, sebagai tanggapan terhadap dugaan agresi bersenjata Thailand.

Kedua negara saling menuduh satu sama lain memulai bentrokan terbaru, yang melanggar kesepakatan damai yang ditandatangani pada Oktober di Kuala Lumpur di hadapan Presiden AS Donald Trump dan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim.

Washington telah menyatakan "keprihatinan" atas bentrokan tersebut, dan Trump diperkirakan akan berbicara dengan para pemimpin kedua negara.

Perdana Menteri Thailand, Anutin Charnvirakul, mengatakan bahwa "posisi Thailand tetap pada status quo. Tidak ada gencatan senjata." Kedua negara memiliki sengketa perbatasan yang telah berlangsung selama beberapa dekade, termasuk bentrokan pada Juli 2025 yang menewaskan setidaknya 48 orang. Sekitar 18 tentara Kamboja masih ditahan di Thailand akibat insiden dalam lima bulan terakhir. Perbatasan darat tetap ditutup sejak bentrokan Juli, membatasi pergerakan lintas batas.

(Sumber: Antara) 

x|close