Ntvnews.id, Phnom Phen - Kamboja menarik seluruh kontingen atletnya dari SEA Games ke-33 di Thailand di tengah meningkatnya kembali ketegangan perbatasan antara kedua negara. Komite Olimpiade Nasional Kamboja (NOCC) menyampaikan keputusan itu kepada panitia pada Rabu pagi, dengan alasan utama keamanan para atlet.
“Karena kekhawatiran serius dan permintaan dari keluarga para atlet kami agar kerabat mereka segera dipulangkan, NOCC harus menarik seluruh delegasi kami dan mengatur kepulangan mereka secepat mungkin demi alasan keamanan,” tulis Ketua NOCC Vath Chamroeun dalam surat yang ditujukan kepada Federasi SEA Games dan dikutip dari Channel News Asia, Kamis, 11 Desember 2025.
Ia menambahkan bahwa keputusan tersebut dibuat setelah pertimbangan matang.
“Kami memohon maaf atas ketidaknyamanan dari kepulangan lebih awal ini dan berterima kasih atas pengertian serta dukungan Anda,” ujarnya, sekaligus memastikan bahwa pihaknya tetap berkoordinasi terkait proses pemulangan dan kewajiban administratif lainnya.
Baca Juga: Konflik Hari Ke-4, Lebih dari 100 Ribu Warga Kamboja Mengungsi
Keputusan ini menjadi pertama kalinya sebuah negara menarik diri secara keseluruhan dari perhelatan SEA Games. Pada 1959, Kamboja pernah mundur dari Southeast Asian Peninsular Games perdana yang juga berlangsung di Thailand akibat ketegangan politik saat itu.
SEA Games sendiri dibuka di Bangkok pada Selasa dan dijadwalkan berlangsung hingga 20 Desember. Namun, pecahnya kembali bentrokan antara Thailand dan Kamboja pekan ini kembali membayangi pelaksanaan ajang olahraga regional tersebut.
Sebelum penarikan penuh ini, Kamboja sudah mengundurkan diri dari delapan cabang olahraga, dan hanya sedikit anggota delegasinya yang mengikuti parade atlet pada malam pembukaan. Berdasarkan data resmi kompetisi, negara tersebut belum memperoleh medali sebelum memutuskan mundur sepenuhnya.
Militer Thailand berpatroli di area Chong Bok dekat perbatasan yang disengketakan dengan Kamboja. Foto arsip: Reuters (Reuters)
Di sisi lain, Dewan Olimpiade Nasional Singapura (SNOC) menegaskan dukungannya terhadap keberlangsungan SEA Games. “Kami tetap berkomitmen terhadap SEA Games sebagai wadah penting bagi olahraga, kerja sama, dan persahabatan regional, dan yakin ajang ini akan terus berlangsung dalam semangat tersebut,” kata seorang juru bicara ketika menjawab pertanyaan CNA.
Konflik perbatasan Thailand–Kamboja kembali pecah pekan ini, menjadi bentrokan paling mematikan sejak lima hari pertempuran pada Juli yang menelan puluhan korban jiwa sebelum tercapai gencatan senjata rapuh berkat peran Presiden AS Donald Trump.
Baca Juga: Jumlah Warga Sipil Kamboja yang Tewas dalam Serangan Thailand Meningkat
Thailand melakukan serangan udara pada Senin, sementara kedua negara saling melontarkan tuduhan atas siapa yang memulai kembali eskalasi tersebut.
Jumlah korban tewas meningkat menjadi 10 orang pada Selasa, terdiri atas empat tentara Thailand dan enam warga sipil Kamboja. Lebih dari 500.000 orang dari kedua negara telah mengungsi sejak konflik kembali pecah, melampaui jumlah evakuasi pada bentrokan sebelumnya tahun ini, menurut pernyataan resmi yang disampaikan kedua pemerintah pada Rabu.
Thailand dan Kamboja telah lama berselisih mengenai klaim kedaulatan atas sejumlah wilayah di sepanjang perbatasan darat. Sengketa tersebut berakar pada peta peninggalan kolonial Prancis lebih dari seabad lalu, dengan kedua pihak sama-sama mengeklaim beberapa kompleks candi yang berada di kawasan perbatasan.
Logo SEA Games 2025 Thailand (Istimewa)