Dedi Mulyadi Bongkar Biang Kerok Banjir di Bandung Raya

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 11 Des 2025, 15:15
thumbnail-author
Naurah Faticha
Penulis
thumbnail-author
Tim Redaksi
Editor
Bagikan
Warga mendorong perahu yang membawa sepeda motor saat melintasi banjir di Baleendah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Sabtu, 6 Desember 2025. Banjir yang terjadi di Kabupaten Bandung meluas hingga berdampak ke 14 kecamatan dengan volume air yang mengalami kenaikan 10cm hingga 50cm sehingga membuat Pemerintah Kabupaten Bandung menetapkan status tanggap darurat bencana banjir serta longsor dari 6 Desember hingga 19 Desember mendatang. ANTARA FOTO/Novrian Arbi Warga mendorong perahu yang membawa sepeda motor saat melintasi banjir di Baleendah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Sabtu, 6 Desember 2025. Banjir yang terjadi di Kabupaten Bandung meluas hingga berdampak ke 14 kecamatan dengan volume air yang mengalami kenaikan 10cm hingga 50cm sehingga membuat Pemerintah Kabupaten Bandung menetapkan status tanggap darurat bencana banjir serta longsor dari 6 Desember hingga 19 Desember mendatang. ANTARA FOTO/Novrian Arbi (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menilai banjir yang kerap melanda kawasan Bandung Raya tidak terlepas dari maraknya alih fungsi lahan yang terus terjadi dalam beberapa tahun terakhir.

“Kita lihat di Bandung, hampir tidak ada lagi sawah, rawa, dan danau. Semuanya sudah berubah jadi pemukiman,” ujar Dedi di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Kamis, 11 Desember 2025.

Ia menjelaskan bahwa pembangunan pemukiman yang masif tersebut bahkan turut mengambil tanah dari wilayah lain, sehingga memicu ketidakseimbangan kontur dan berdampak pada penurunan permukaan tanah di sejumlah titik.

Baca Juga: Pemkab Bandung Tetapkan Status Tanggap Darurat Banjir dan Longsor

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi memberikan keterangan di Bandung.  <b>(Antara)</b> Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi memberikan keterangan di Bandung. (Antara)

“Tempat lain mengalami penurunan permukaan, sedangkan kawasan elite mengalami peningkatan permukaan, sehingga ketika hujan tiba, yang korban itu yang mengalami penurunan permukaan,” katanya.

Bencana banjir dan longsor sebelumnya melanda Kabupaten Bandung pada tanggal 4 Desember 2025. Menyusul kejadian itu, Pemerintah Kabupaten Bandung menetapkan status darurat bencana banjir dan longsor mulai 6 Desember hingga 19 Desember 2025.

Sebagai respon, Dedi Mulyadi mengeluarkan Surat Edaran Nomor 177/PUR.06.02.03/DISPERKIM yang ditujukan kepada lima kepala daerah, yakni Bupati Bandung, Bupati Bandung Barat, Bupati Sumedang, Wali Kota Bandung, dan Wali Kota Cimahi. Surat edaran tersebut berisi instruksi penghentian sementara penerbitan izin pembangunan perumahan di seluruh wilayah Bandung Raya.

Dedi Mulyadi  <b>(TikTok  @cecesunandar163)</b> Dedi Mulyadi (TikTok @cecesunandar163)

Baca Juga: Tim SAR Terus Cari 3 Korban Longsor di Arjasari Bandung

(Sumber: Antara) 

x|close