Polri Ungkap Kronologi Lengkap Insiden Pengeroyokan Matel Kalibata

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 12 Des 2025, 23:26
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Penulis & Editor
thumbnail-author
Moh. Rizky
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Konferensi pers kasus tewasnya matel di Kalibata, Jakarta Selatan. Konferensi pers kasus tewasnya matel di Kalibata, Jakarta Selatan. (NTVNews.id)

Ntvnews.id, Jakarta - Polri mengungkapkan kronologi resmi terkait pengeroyokan yang menewaskan dua debt collector atau mata elang (matel) di kawasan Kalibata, Jakarta Selatan. Penjelasan disampaikan Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko dalam jumpa pers di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat malam, 12 Desember 2025.

Trunoyudo menjelaskan bahwa peristiwa bermula pada Kamis, 11 Desember 2025, sekitar pukul 14.45 WIB, ketika Polsek Pancoran menerima laporan adanya dugaan penganiayaan terhadap dua pria di area parkir depan Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata. Begitu informasi diterima, personel Polsek segera bergerak menuju lokasi.

Setibanya di tempat kejadian sekitar pukul 16.00 WIB, petugas menemukan kedua korban dalam kondisi terluka parah.

"Satu meninggal dunia di lokasi dan satu korban lainnya mengalami luka serius dan kemudian meninggal dunia di RS Budi Asih,” ujar Trunoyudo.

Setelah itu, peristiwa langsung dilaporkan ke Polda Metro Jaya untuk proses penanganan lebih lanjut.

Selain dugaan penganiayaan yang berujung maut, Trunoyudo menyebut bahwa terjadi pula pembakaran fasilitas warga, termasuk kios dan sejumlah kendaraan di sekitar area kejadian.

Identitas kedua korban antara MTT (41), meninggal di lokasi, berdomisili di Jakarta Pusat dan NAT (32), meninggal di RS Budi Asih, berdomisili di Kota Bekasi.

Dampak kerusakan yang ditimbulkan dalam insiden tersebut cukup luas. Berdasarkan pendataan pihak kepolisian, terdapat 4 unit kendaraan roda empat dan 7 unit kendaraan roda dua yang rusak. Selain itu, 14 lapak pedagang, 2 kios yang terbakar atau rusak berat, serta 2 rumah warga mengalami kerusakan berupa kaca pecah.

Trunoyudo menegaskan bahwa aparat Polri segera melakukan pengamanan ketat di sekitar TKP untuk memastikan situasi tetap kondusif. Ia menyebut langkah ini penting untuk menjamin keselamatan warga lain, mencegah aksi lanjutan, serta melindungi fasilitas maupun harta benda masyarakat agar tidak terjadi kerusakan lebih luas.

x|close