Ntvnews.id, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung angkat bicara terkait kerusuhan di kawasan Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan, pada Kamis, 11 Desember 2025, yang menyebabkan dua orang meninggal dunia.
Orang nomor satu di DKI tersebut menegaskan bahwa seluruh penanganan kasus saat ini berada di bawah kewenangan kepolisian.
"Untuk Kalibata, karena ini sedang ditangani oleh kepolisian, tentunya Pemerintah Jakarta menunggu sepenuhnya hasil pendalaman dan keputusan apapun yang diputuskan oleh kepolisian. Karena memang ini aparat penegak hukum yang sedang bekerja untuk itu," ucapnya saat dijumpai di kawasan Jakarta Pusat, Jumat, 12 Desember 2025.
Saat ditanya mengenai nasib UMKM yang terdampak kerusuhan, Pramono menyampaikan bahwa Pemprov DKI menunggu hasil investigasi sebelum mengambil langkah lanjutan.
"Ya kita tunggu dari kepolisian terlebih dahulu," ujarnya.
Lokasi tewas matel di Kalibata. (NTVNews.id)
Baca Juga: Bentrok Kalibata: Pedagang Rugi, Pinjaman Bank Tinggi, Renovasi Menanti
Pramono Anung juga memastikan bahwa kondisi Kalibata pasca-kerusuhan kini sudah kembali aman.
Menanggapi kekhawatiran masyarakat setelah kerusuhan tersebut, terlebih Jakarta baru saja pulih dari insiden serupa pada akhir Agustus lalu, Pramono memberikan imbauan penting kepada warga.
Menurutnya, bentrokan di Kalibata merupakan peristiwa situasional yang dipicu ketidakpuasan antara sejumlah pihak.
"Orang yang menarik agar dibayar, kemudian ada ketidakpuasan masyarakat, terjadi benturan itu," ujarnya.
Pramono Anung menegaskan bahwa seluruh warga Jakarta harus menjaga ketenangan dan mengedepankan persatuan.
"Dan tentunya kita semua, saya sebagai Gubernur Jakarta, meminta semuanya untuk menahan diri. Dan jaga Jakarta itu menjadi hal yang komitmen kita bersama. Maka dengan demikian, nanti setelah Polisi/Aparat Penegak Hukum memutuskan, tentunya Pemerintah Jakarta akan menindaklanjuti hal itu," tutupnya.
Pramono Anung (Ntvnews.id/Adiansyah)