Ntvnews.id, Jakarta - Kepolisian memastikan bahwa para pelaku pengeroyokan dan perusakan yang menewaskan penagih utang atau mata elang (matel) di kawasan Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan, pada Kamis 11 Desember 2025 malam tidak menggunakan senjata dalam aksinya.
Kapolsek Pancoran Kompol Mansur menuturkan kepada wartawan di Jakarta, Jumat, bahwa hasil pemeriksaan menunjukkan korban tidak mengalami luka akibat senjata tajam maupun benda tumpul.
"Kalau luka dari sajam (senjata tajam) gak ada, benda tumpul gak ada, itu hanya menggunakan tangan saja. Tangan kosong saja," kata Mansur.
Ia kembali menegaskan bahwa para pelaku yang kini dalam pengejaran sama sekali tidak membawa senjata tajam atau senjata api saat melakukan pengeroyokan.
"Untuk bawa penembakan, senjata tajam dan sebagainya, gak ada," ujar Mansur.
Sebelumnya, polisi telah memeriksa enam saksi terkait peristiwa pengeroyokan dan perusakan yang menewaskan seorang penagih hutang di dekat Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata tersebut.
Baca Juga: Polisi Periksa 6 Saksi Terkait Pengeroyokan di Kalibata
Polisi juga mengungkap bahwa pemicu insiden tersebut adalah persoalan utang sepeda motor. Pemilik motor disebut belum menerima pembayaran sama sekali sehingga meminta bantuan rekannya untuk melakukan penagihan. Namun dua penagih berinisial MET dan NAT justru menjadi korban pengeroyokan hingga meninggal dunia.
Selain menganiaya korban, massa yang terlibat juga melakukan aksi perusakan berupa pembakaran kios, warung, dan sejumlah kendaraan bermotor.
Hingga Jumat pagi, aparat gabungan TNI dan Polri masih melakukan penjagaan di area kejadian demi memastikan situasi tetap kondusif bagi masyarakat yang melintas.
(Sumber : Antara)
Tempat kejadian perkara (TKP) pengeroyokan dan perusakan yang menewaskan penagih hutang atau mata elang di seberang Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan, Jumat 12 Desember 2025. ANTARA/Luthfia Miranda Putri. (Antara)