Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin menegaskan bahwa penanganan bencana banjir dan longsor di wilayah Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Aceh sepenuhnya dapat ditangani oleh pemerintah Indonesia tanpa harus bergantung pada dukungan luar negeri.
Hal tersebut disampaikan menanggapi kabar mengenai bantuan yang diterima Gubernur Aceh Muzakir Manaf (Mualem) dari pihak Malaysia dan Cina.
Sjafrie memastikan bahwa bantuan yang disebut berasal dari luar negeri tersebut tidak terkait dengan pemerintah pusat dan bukan merupakan bantuan resmi dari negara lain. Menurutnya, bantuan yang diterima Mualem bersifat pribadi.
“Sebetulnya yang dimaksud itu adalah personal yang dari Cina itu, itu bukan bantuan asing, itu bantuan personal kepada Mualem yang mau mencari jasad-jasad dari para korban bencana,” kata dia dalam keterangannya yang dilansir pada Selasa, 9 Desember 2025.
Baca Juga: Miss Jamaica Alami Pendarahan Akibat Jatuh dari Panggung Kompetisi Miss Universe
Ia menegaskan bahwa pemerintah pusat telah menjalankan penanganan bencana secara mandiri di tiga provinsi yang terdampak bencana tersebut.
Sjafrie menyampaikan bahwa Presiden Prabowo juga telah melakukan evaluasi terhadap sistem penanggulangan bencana alam nasional. Presiden menilai bahwa bencana yang terjadi di wilayah Sumatera dan Aceh masih dapat ditangani oleh kemampuan bangsa sendiri.
“Beliau sudah mengambil suatu evaluasi bahwa bencana ini adalah bencana yang bisa kita atasi oleh bangsa sendiri,” tegasnya.
Lebih lanjut, Menhan menekankan bahwa pemerintah telah memiliki kesiapan peralatan dan sumber daya manusia yang memadai dalam menghadapi situasi darurat. Ia merinci ketersediaan perlengkapan dari berbagai matra pertahanan serta dukungan tenaga kesehatan.
Baca Juga: 6 KEK Baru Siap Ditetapkan 2026, Potensi Investasi Tembus Rp300 Triliun
“Kita mempunyai logistik yang cukup, kita punya obat-obatan yang cukup, kita mempunyai tenaga medis yang sangat memberi bantuan yang berasal dari kampus-kampus, dari universitas. Dan ini kita kolaborasikan menjadi satu sistem penanggulangan bencana,” jelasnya.
Dengan berbagai kesiapan tersebut, Sjafrie memastikan bahwa pemerintah masih dalam kapasitas penuh untuk mengelola penanganan bencana saat ini tanpa memerlukan bantuan asing. Ia menegaskan perbedaan kondisi saat Indonesia menghadapi tsunami beberapa tahun lalu.
“Kita mampu lakukan secara kemampuan yang ada. Ini berbeda dengan saat dulu kita menghadapi tsunami, kita mengalami kesulitan karena kita tidak punya kemandirian. Sekarang kita mandiri untuk mengatasi yang ada di Sumatera Utara, Aceh, dan Sumatera Barat,” pungkasnya.
Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin bersama Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto dan Ketua Komisi IV DPR RI Titiek Soeharto. (Foto: Puspen TNI)