Ntvnews.id, Jakarta - Dalam seminar bertema reforma agraria di DPP Partai Golkar, Wakil Ketua Umum Bidang Politik Idrus Marham memberikan paparan panjang mengenai kontribusi kader Golkar dalam kabinet dan urgensi penataan pertanahan demi pemerataan ekonomi nasional.
Ia menyampaikan salam dari Ketua Umum Golkar Bahlil Lahadalia, yang saat itu berada di lokasi bencana bersama Presiden. Idrus menegaskan komitmen Bahlil terhadap aksi nyata.
"Beliau secara sungguh-sungguh. kalau dalam bahasa Bugisnya itu satu kata perbuatan, Taro Ada Taro Gau." jelasnya.
Dalam sambutannya, Idrus menggarisbawahi pengakuan Presiden Prabowo atas kontribusi kader Golkar di pemerintahan.
"Pernyataan Pak Prabowo, memuji dan berterima kasih kepada Golkar karena telah memberikan menteri-menteri terbaiknya. ini bukan hanya sekedar omon-omon tetapi betul-betul didasarkan pada fakta." jelasnya.
Baca Juga: Jepang Kerahkan Jet Tempur Pantau Patroli Gabungan Pengebom Rusia–China di Dekat Wilayahnya
Ia mencontohkan Menteri ATR/BPN Nusron Wahid dan Ketua Umum Bahlil Lahadalia sebagai figur yang turun langsung merespons masalah publik.
"Pak Nusron mendatangi masyarakat yang ada di sana, Pak Bahlil juga mendatangi rakyat dalam keadaan marah dijawab dengan baik, bukan secara emosional." katanya.
Wakil Ketua Umum Bidang Politik Idrus Marham (NTVnews)
Idrus kemudian mengalihkan fokus pada tema utama: pertanahan sebagai inti perekonomian nasional.
"Pertanahan ini adalah menempati posisi yang sangat strategis bahkan barangkali tidak keberlebihan kalau saya katakan sebagai epicentrum, sebagai faktor produksi utama." jelasnya.
Ia juga menegaskan adanya kebutuhan mendesak untuk menata ulang struktur kepemilikan tanah.
"Kepemilikan tanah 1% populasi mengontrol 68% tanah hanya 60 keluarga menguasai 58% tanah di Republik ini." paparnya.
Baca Juga: Menteri ATR/BPN Gratiskan Penyintas Banjir Sumatera untuk Urus Sertifikat Tanah
Menurut Idrus, fakta ini menunjukkan urgensi reforma agraria dan sinkronisasi lintas kementerian. Ia menyampaikan pesan Ketua Umum Golkar tentang pentingnya menyatukan arah kebijakan demi kepentingan rakyat.
"Suara rakyat adalah suara Golkar, program-program ATR BPL adalah bagaimana menyelesaikan masalah rakyat." jelasnya.
Di akhir sambutannya, Idrus kembali menekankan filosofi tanah dalam budaya Indonesia.
"Sejengkal tanah, dibela sampai mati, tanah menyatu dengan ruh kemanusiaan bangsa Indonesia." tegasnya.
Wakil Ketua Umum Bidang Politik Idrus Marham (Istimewa)