Ntvnews.id, Beijing — Presiden China Xi Jinping menyampaikan kepada Presiden Amerika Serikat Donald Trump bahwa meski kedua negara sering memiliki perbedaan pandangan, keduanya harus tetap berada di jalur yang benar dalam menjaga hubungan bilateral.
“Wajar jika kedua negara dengan ekonomi terbesar dunia ini sesekali mengalami gesekan. Anda dan saya berada di pucuk pimpinan hubungan China-AS sehingga saat menghadapi angin, ombak, dan tantangan, kita harus tetap berada di jalur yang tepat,” kata Presiden Xi di Busan, Kamis, 30 Oktober 2025, seperti tercantum dalam keterangan tertulis Kementerian Luar Negeri China yang diterima ANTARA.
Pertemuan tersebut berlangsung di Busan, Korea Selatan, sebagai bagian dari kunjungan Xi Jinping untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-32 APEC.
“Sejak terpilih kembali, kami telah berbicara melalui telepon tiga kali, bertukar beberapa surat, dan tetap berhubungan erat,” ucap Xi.
Baca Juga: Perundingan Dagang China-AS Beri Sinyal Positif Ekonomi Dunia
Menurut Xi, di bawah arahan bersama kedua presiden, hubungan antara China dan Amerika Serikat sejauh ini berjalan relatif stabil. “Beberapa hari yang lalu, dalam putaran konsultasi terakhir di Kuala Lumpur, kedua tim ekonomi dan perdagangan kami mencapai konsensus dasar dalam menangani masing-masing isu utama,” ungkapnya.
Xi menambahkan, kesepakatan tersebut menjadi dasar penting bagi berlangsungnya pertemuan kedua pemimpin negara pada hari itu.
Dalam kunjungan ke Korea Selatan, Presiden Xi turut didampingi Sekretaris Sekretariat Komite Sentral Partai Komunis China Cai Qi, Menteri Luar Negeri China Wang Yi, dan Wakil Perdana Menteri He Lifeng.
Sebelum pertemuan Xi dan Trump, delegasi China dan Amerika Serikat telah melaksanakan perundingan dagang di Kuala Lumpur pada 25–26 Oktober 2025.
Baca Juga: Trump Sebut Kesepakatan Perdagangan China-AS Sudah Rampung
Menteri Keuangan AS Scott Bessent menjelaskan, perundingan tersebut membahas keinginan China untuk “menunda” kebijakan kontrol ekspor mineral tanah jarang, bahan penting untuk pembuatan jet tempur, ponsel, dan kendaraan listrik selama satu tahun sebagai bagian dari kesepakatan.
Sementara itu, Wakil Menteri Perdagangan China Li Chenggang, yang memimpin negosiasi dari pihak Beijing, mengatakan bahwa kedua negara telah mencapai “konsensus awal” dan selanjutnya akan melalui proses persetujuan internal masing-masing.
Hingga kini, produk-produk asal Amerika Serikat yang masuk ke China dikenakan tarif impor sebesar 10 persen, sementara barang-barang asal China yang diekspor ke AS dikenai tarif 30 persen sejak kebijakan tarif “timbal balik” diumumkan oleh Presiden Trump pada April 2025.
(Sumber: Antara)
Presiden China Xi Jinping (ANTARA/HO-Kementerian Luar Negeri China) (Antara)