Trump Umumkan Penurunan Tarif untuk China, Serentak Perintahkan Uji Coba Nuklir AS

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 30 Okt 2025, 14:11
thumbnail-author
Satria Angkasa
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Donald Trump berjabat tangan dengan Xi Jinping menjelang pembicaraan bilateral Donald Trump berjabat tangan dengan Xi Jinping menjelang pembicaraan bilateral (Reuters)

Ntvnews.id, Busan - Presiden AS Donald Trump mengumumkan kesepakatan dengan Presiden China Xi Jinping untuk menurunkan tarif impor dari Beijing, sebagai imbalan atas pembelian kedelai AS yang akan dilanjutkan. Pernyataan ini disampaikan tak lama setelah Trump mengatakan akan memerintahkan penyegaran uji coba senjata nuklir Amerika Serikat.

Setelah pertemuan tatap muka pertama sejak 2019 di Busan, Korea Selatan, Trump mengatakan bahwa tarif pada barang impor China akan diturunkan dari 57 persen menjadi 47 persen. Ia juga menekankan bahwa kedua negara akan bekerja sama agar ekspor rare earth tetap mengalir dan menindak perdagangan ilegal fentanil.

“Kami akan mengadakan pertemuan yang sangat sukses, saya tidak ragu. Tapi dia adalah negosiator yang sangat tangguh,” ujar Trump saat berjabat tangan dengan Xi, yang menunjukkan ekspresi minim.

Xi menekankan bahwa gesekan ekonomi antara dua kekuatan terbesar dunia adalah hal wajar.

“Beberapa hari lalu … tim ekonomi dan perdagangan kami mencapai kesepakatan dasar mengenai isu-isu utama masing-masing dan membuat kemajuan yang menggembirakan … saya siap bekerja sama dengan Anda untuk membangun fondasi yang kokoh bagi hubungan China-AS,” kata Xi melalui penerjemah.

Baca Juga: Keyakinan Trump Bisa Damaikan Korea Utara dan Korea Selatan

Xi menambahkan bahwa perkembangan China tidak bertentangan dengan visi Trump tentang “Making America Great Again”, demikian laporan kantor berita resmi China, Xinhua.

Di sisi lain, Trump memerintahkan Departemen Pertahanan AS untuk segera melanjutkan uji coba senjata nuklir “setara dengan negara nuklir lain”.

“Karena program uji coba negara lain, saya telah memerintahkan Departemen Perang untuk memulai pengujian senjata nuklir kami secara setara. Proses ini akan dimulai segera,” kata Trump di Truth Social.

Langkah ini terjadi setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan uji coba drone bawah laut Poseidon bertenaga nuklir, yang menurut analis militer dapat menghancurkan wilayah pesisir melalui gelombang radioaktif luas. Sebelumnya, Rusia juga menguji rudal jelajah Burevestnik pada 21 Oktober dan melakukan latihan peluncuran nuklir pada 22 Oktober.

Uji coba nuklir terakhir AS dilakukan pada 1992. Masih belum jelas apakah Trump merujuk pada uji ledakan nuklir langsung atau uji terbang rudal nuklir, yang keduanya penting untuk memastikan efektivitas senjata.

Baca Juga: Trump Nyelonong dan Bingung Saat Disambut PM Jepang Sanae Takaichi

Pertemuan Trump-Xi juga membahas ketegangan perdagangan antara kedua ekonomi terbesar dunia. Pertemuan di Busan menandai interaksi pertama para pemimpin sejak Trump kembali menjabat Januari lalu.

Ketegangan meningkat setelah China mengusulkan pembatasan ekspor rare-earth untuk industri teknologi tinggi, yang memicu ancaman Trump untuk memberlakukan tarif tambahan 100 persen dan langkah lain yang dapat mengguncang ekonomi global.

Trump menyatakan ia belum sempat bertemu pemimpin Korea Utara Kim Jong Un karena keterbatasan waktu, namun bersedia kembali ke kawasan tersebut untuk membahas pertemuan bilateral.

(Sumber : Reuters)

x|close