Keyakinan Trump Bisa Damaikan Korea Utara dan Korea Selatan

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 30 Okt 2025, 08:00
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Tangkapan layar - Presiden Amerika Serikat Donald Trump dalam pidatonya pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-47 ASEAN yang digelar di Kuala Lumpur Convention Center, Malaysia, Minggu (26/10/2025). Tangkapan layar - Presiden Amerika Serikat Donald Trump dalam pidatonya pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-47 ASEAN yang digelar di Kuala Lumpur Convention Center, Malaysia, Minggu (26/10/2025). (ANTARA)

Ntvnews.id, Seoul - Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyatakan pada Rabu bahwa pemerintahannya akan bekerja "sangat keras" untuk mencapai kesepakatan damai antara Korea Utara (Korut) dan Korea Selatan (Korsel), sembari menegaskan keyakinannya bahwa sebuah pakta perdamaian dapat tercapai seiring waktu.

Selama bertahun-tahun, berbagai pemerintahan AS berupaya menekan program rudal dan nuklir ilegal Korea Utara sekaligus memperbaiki hubungan di Semenanjung Korea. Meski kemajuan masih terbatas, Trump tetap optimistis dapat membawa perdamaian ke wilayah yang telah lama terpecah tersebut.

Menanggapi pernyataan Presiden Korea Selatan Lee Jae-myung, Trump mengakui bahwa kedua negara secara teknis masih berperang sejak gencatan senjata tahun 1953, namun ia menegaskan kesiapannya untuk mendorong penyelesaian konflik itu.

“Kita lihat apa yang bisa kita lakukan untuk menyelesaikannya,” ujar Trump. sebagaiiman dikutip dari AFP, Kamis, 30 Oktober 2025.

“Kami akan bekerja sangat keras dengan Kim Jong-un dan dengan semua orang untuk menyelesaikan masalah ini, karena itu masuk akal,” kata Trump dalam pernyataannya di hadapan para wartawan saat duduk bersama Lee.

Baca Juga: 25 Negara Bagian AS Gugat Trump atas Pemblokiran Program Bantuan Pangan

“Wajar jika itu berhasil, dan saya yakin itu akan terjadi, mungkin butuh sedikit waktu, kita harus sedikit bersabar, tetapi saya benar-benar yakin itu akan terjadi,” tambahnya.

Trump diketahui telah bertemu tiga kali dengan Kim Jong-un selama masa jabatan pertamanya, termasuk pertemuan bersejarah tahun 2019 di zona demiliterisasi antara Korea Utara dan Korea Selatan. Pertemuan tersebut menjadi momen pertama dalam sejarah ketika seorang presiden AS menginjakkan kaki di wilayah Korea Utara.

Trump juga mengungkapkan bahwa timnya telah mencoba mengatur pertemuan lanjutan selama tur lima harinya di Asia, namun “tidak dapat menemukan waktu yang tepat.”

Dalam kesempatan yang sama, Presiden Lee Jae-myung menyampaikan apresiasinya terhadap upaya Trump dalam menciptakan stabilitas global.

“Saya berharap keterampilan mendamaikan Anda dapat diterapkan di Semenanjung Korea, sehingga kita juga dapat mewujudkan perdamaian di wilayah ini,” ujar Lee, sambil menyayangkan belum terlaksananya pertemuan antara Trump dan Kim Jong-un.

Baca Juga: Menjelang Pertemuan Trump-Xi, China Latih Penerbangan Bomber di Dekat Taiwan

Lee juga menegaskan bahwa Korea Selatan berkomitmen untuk meningkatkan anggaran pertahanan nasional dan mendukung pengembangan kapal selam bertenaga nuklir konvensional.

“Kami tidak mengincar kapal selam bertenaga nuklir, melainkan kapal selam konvensional yang ditenagai oleh energi nuklir, karena kapal selam konvensional kami memiliki kemampuan terbatas,” katanya.

Ia menambahkan bahwa Korea Selatan akan terus memperkuat investasi di Amerika Serikat dan mendukung upaya Trump dalam merevitalisasi sektor manufaktur serta kerja sama industri perkapalan.

Menjelang pertemuan tersebut, Trump menerima replika mahkota emas dari kerajaan Korea kuno serta penghargaan tertinggi Korea Selatan, Grand Order of Mugunghwa, yang menjadikannya presiden AS pertama yang menerima penghargaan tersebut.

x|close