Trump dan Xi Jinping Akan Bertemu di KTT APEC, Apa yang Bakal Dibahas?

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 29 Okt 2025, 06:10
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Ilustrasi - Perang dagang Amerika Serikat dan China. Ilustrasi - Perang dagang Amerika Serikat dan China. (ANTARA)

Ntvnews.id, Seoul - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping dijadwalkan bertatap muka dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) pada 30 Oktober 2025. Pertemuan tersebut menjadi yang pertama sejak Trump kembali menempati Gedung Putih pada Januari lalu.

Dilansir CNBC International, Rabu, 29 Oktober 2025, Sekretaris Pers Gedung Putih, Karoline Leavitt, mengonfirmasi jadwal pertemuan tersebut dan menyampaikan bahwa Trump optimistis hasilnya akan membawa dampak positif.

“Saya pikir kita akan keluar dengan sangat baik dan semua orang akan sangat senang,” ujarnya. Pertemuan ini diharapkan menjadi langkah awal untuk meredakan kembali ketegangan dagang antara dua kekuatan ekonomi terbesar dunia.

Meski demikian, sejumlah pihak menyampaikan kekhawatiran karena pertemuan bersejarah ini digelar setelah enam tahun tanpa kontak langsung antara kedua pemimpin. Hubungan diplomatik keduanya masih diwarnai ketegangan akibat kebijakan pembatasan baru, termasuk tarif impor hingga 100 persen serta larangan ekspor teknologi strategis dari masing-masing pihak.

Baca Juga: PM Malaysia Tegaskan Isu Laut China Selatan Harus Diselesaikan Secara Internal

Beberapa isu utama yang akan menjadi bahasan mencakup tarif impor, perdagangan hasil pertanian, serta ekspor rare earth minerals yang menjadi elemen penting bagi industri teknologi global. Trump juga dikabarkan akan mengangkat isu fentanil, perdagangan kedelai, serta keamanan di sekitar Taiwan.

China sebelumnya memperluas larangan ekspor mineral tanah jarang sebagai respons terhadap sanksi dari AS, yang kemudian dibalas Trump dengan ancaman penerapan tarif baru. Namun, Menteri Perdagangan China, Wang Wentao, menyatakan masih terbuka ruang untuk dialog dan kerja sama.

“AS dan Cina masih dapat menemukan cara berdialog dan bekerja sama, daripada bergeser menjadi perpecahan,” ujarnya pada 24 Oktober lalu.

Menurut analis Eurasia Group, Dan Wang, kehadiran Xi Jinping menjadi tanda kesiapan Beijing untuk menurunkan ketegangan, misalnya dengan meningkatkan pembelian produk pertanian AS atau melonggarkan kebijakan investasi bilateral. Namun, pengamat lain menilai kemungkinan kesepakatan besar masih kecil.

“Kedua pihak mungkin hanya sepakat untuk melanjutkan perundingan, bukan mencapai kesepakatan penuh,” kata Han Shen Lin dari The Asia Group.

Baca Juga: Helikopter dan Jet Tempur AS Jatuh di Laut China Selatan

Trump yang sebelumnya bersikap keras kini tampak lebih akomodatif. Ia menegaskan hubungannya dengan Xi tetap baik dan berharap pertemuan nanti dapat menghasilkan kesepakatan yang adil bagi kedua negara. Pertemuan tersebut menjadi pusat perhatian dunia karena berpotensi memengaruhi arah pasar saham global, nilai tukar mata uang, serta harga komoditas internasional.

Mengutip Reuters, AS dan China sebelumnya telah mencapai kesepakatan kerangka kerja (framework) untuk perjanjian dagang hanya beberapa hari sebelum kedua pemimpin dijadwalkan bertemu.

Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, menyebut bahwa kesepakatan yang dirumuskan di sela-sela KTT ASEAN di Malaysia pada Minggu, 26 Oktober 2025 itu akan menghapus ancaman penerapan tarif 100 persen terhadap produk impor asal China yang semula akan berlaku mulai 1 November. Kesepakatan tersebut juga mencakup “a final deal” atau perjanjian akhir terkait penjualan TikTok di Amerika Serikat.

Trump tiba di Malaysia pada hari yang sama untuk menghadiri KTT tersebut — menjadi pemberhentian pertama dalam rangkaian tur Asia selama lima hari yang akan berpuncak pada pertemuan tatap muka dengan Xi di Korea Selatan pada Kamis mendatang.

Usai pembicaraan, Trump menyampaikan nada optimistis. “Saya pikir kita akan mencapai kesepakatan dengan China,” ujarnya.

TERKINI

Banyak Muncul Konten Positif MBG, Ini Kata Kepala BGN

Nasional Kamis, 30 Okt 2025 | 07:05 WIB

Menilik RSF yang Lakukan Genosida di Sudan

Luar Negeri Kamis, 30 Okt 2025 | 07:05 WIB

Israel Masih Gempur Gaza, Ini Kata Trump

Luar Negeri Kamis, 30 Okt 2025 | 07:04 WIB

Uni Eropa Desak Semua Pihak Hormati Gencatan Senjata di Gaza

Luar Negeri Kamis, 30 Okt 2025 | 06:55 WIB

AS Desak Warganya Segera Tinggalkan Mali, Ada Apa?

Luar Negeri Kamis, 30 Okt 2025 | 06:35 WIB

Korea Utara Uji Coba Rudal Kunjungan Trump ke Korsel

Luar Negeri Kamis, 30 Okt 2025 | 06:20 WIB

Purbaya: Saya Mau Kerja Aja, Gak Tertarik Terjun ke Politik

Politik Kamis, 30 Okt 2025 | 06:20 WIB

Pilu, Turis Tewas Setelah Tertinggal dari Kapal

Luar Negeri Kamis, 30 Okt 2025 | 06:10 WIB
Load More
x|close