Ntvnews.id, Gaza - Militer Israel mengumumkan bahwa pihaknya telah melancarkan serangan udara terhadap seorang yang diduga anggota kelompok Jihad Islam di wilayah Gaza tengah. Serangan ini dilakukan meski gencatan senjata masih berlaku di Jalur Gaza.
Dilansir dari AFP, Senin, 27 Oktober 2025, gencatan senjata yang telah berlangsung selama dua minggu terakhir antara Hamas yang bersekutu dengan Jihad Islam dan Israel, disebut masih rapuh. Kendati demikian, Israel menegaskan bahwa mereka memiliki hak untuk membela diri dari setiap ancaman militan.
"Beberapa waktu yang lalu, IDF (tentara Israel) melakukan serangan tepat sasaran di daerah Nuseirat di Jalur Gaza tengah yang menargetkan seorang teroris dari organisasi teroris Jihad Islam yang berencana untuk melakukan serangan teroris dalam waktu dekat terhadap pasukan IDF," kata militer Israel dalam pernyataannya.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio yang berbicara kepada wartawan sebelum meninggalkan Israel tidak menyinggung langsung soal serangan tersebut. Namun, ia mengakui bahwa insiden semacam itu kerap terjadi setelah kesepakatan gencatan senjata.
Baca Juga: PBB Tekankan Israel Harus Patuhi Putusan Mahkamah Internasional soal Gaza
"Setiap malam akan membawa tantangan baru tentang bagaimana menjaga keutuhannya," ujar Rubio.
"Jadi kami menyadari hal itu, tetapi kami juga merasa telah membuat kemajuan luar biasa dalam 12 atau 13 hari terakhir," tambahnya.
Di pihak Palestina, rumah sakit Al-Awda yang berada di wilayah kekuasaan Hamas mengonfirmasi telah menerima sejumlah korban luka akibat serangan di Nuseirat.
Baca Juga: Menlu Komitmen Indonesia Dukung Perdamaian Gaza dan Efektivitas Gencatan Senjata
"Rumah sakit telah menerima empat orang yang terluka setelah pendudukan Israel menargetkan sebuah mobil warga sipil di area Klub Al-Ahli di Kamp Nuseirat di Gaza tengah," kata pihak rumah sakit.
Militer Israel menegaskan akan terus melanjutkan operasi di Gaza “untuk menghilangkan ancaman langsung apa pun” terhadap pasukan mereka, menandakan bahwa ketegangan di kawasan tersebut masih jauh dari berakhir.
Truk yang membawa makanan dan pasokan medis milik Program Pangan Dunia (WFP) memasuki Gaza melalui perlintasan perbatasan Rafah, saat konflik penuh ketegangan antara Israel dan Hamas terus berlanjut, untuk mencapai Jalur Gaza, 18 Oktober 2025. (ANTAR (Antara)