Ntvnews.id, Jakarta - Lebih dari 450 tokoh Yahudi dunia, termasuk mantan pejabat tinggi Israel, menyerukan kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan para pemimpin dunia untuk menjatuhkan sanksi kepada Israel atas tindakan genosida yang dilakukan di Gaza. Mereka menilai tindakan Israel merupakan pelanggaran moral yang serius.
Dilansir dari The Guardian, Jumat, 25 Oktober 2025, seruan tersebut tertuang dalam surat terbuka yang ditandatangani oleh para tokoh Yahudi dari berbagai negara dan dirilis bertepatan dengan pertemuan para pemimpin Uni Eropa di Brussels, Belgia.
"Kami tidak lupa bahwa begitu banyak hukum, piagam, dan konvensi yang ditetapkan untuk melindungi dan menjaga seluruh kehidupan manusia diciptakan sebagai respons terhadap Holocaust," tulis para penandatangan dalam surat tersebut.
"Perlindungan tersebut telah dilanggar tanpa henti oleh Israel," tambah mereka.
Beberapa tokoh ternama yang turut menandatangani surat tersebut di antaranya adalah mantan Ketua Knesset Israel Avraham Burg, mantan negosiator perdamaian Daniel Levy, penulis Naomi Klein dan Michael Rosen, sutradara peraih Oscar Jonathan Glazer, aktor Wallace Shawn, serta pemenang Pulitzer Benjamin Moser.
Baca Juga: Yahudi Ortodok Gelar Aksi Tolak Kehadiran Netanyahu di Sidang Umum PBB
Dalam surat itu, mereka mendesak para pemimpin dunia untuk menegakkan putusan Mahkamah Internasional (ICJ) dan Mahkamah Pidana Internasional (ICC). Mereka juga menyerukan penghentian transfer senjata ke Israel, penerapan sanksi yang terarah, serta memastikan distribusi bantuan kemanusiaan yang memadai ke Gaza.
"Kami menundukkan kepala dalam kesedihan yang tak terkira karena semakin banyaknya bukti yang menunjukkan bahwa tindakan Israel akan dinilai telah memenuhi definisi hukum genosida," bunyi surat tersebut.
Tokoh lain yang ikut menandatangani surat itu termasuk konduktor Israel Ilan Volkov, penulis naskah V (Eve Ensler), komedian Eric André, novelis Afrika Selatan Damon Galgut, serta filsuf Israel Omri Boehm.
Baca Juga: Aksi Anti-Yahudi Buat Tempat Ibadah hingga Restora Israel Digasak
Mereka menegaskan bahwa dukungan terhadap Palestina bukanlah bentuk pengkhianatan terhadap agama Yahudi, melainkan bagian dari nilai kemanusiaan yang diajarkan dalam Yudaisme.
"Solidaritas kami dengan Palestina bukanlah pengkhianatan terhadap Yudaisme, melainkan pemenuhannya," tulis mereka.
"Ketika para bijak kami mengajarkan bahwa menghancurkan satu nyawa sama dengan menghancurkan seluruh dunia, mereka tidak memberikan pengecualian bagi Palestina. Kami tidak akan berhenti sampai gencatan senjata ini berlanjut hingga berakhirnya pendudukan dan apartheid."
Sejak serangan Israel dimulai pada 7 Oktober 2023, Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan sedikitnya 65.000 warga Palestina tewas dan lebih dari 167.000 lainnya terluka akibat agresi yang masih berlangsung hingga kini.
Yahudi Ortodoks (VOA)