Menlu Komitmen Indonesia Dukung Perdamaian Gaza dan Efektivitas Gencatan Senjata

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 23 Okt 2025, 05:50
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Sugiono ditemui usai pertemuan bilateral dengan Menlu Belanda David van Weel di Gedung Pancasila Kemlu RI, Jakarta, Kamis 9 Oktober 2025. /ANTARA/Nabil Ihsan. Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Sugiono ditemui usai pertemuan bilateral dengan Menlu Belanda David van Weel di Gedung Pancasila Kemlu RI, Jakarta, Kamis 9 Oktober 2025. /ANTARA/Nabil Ihsan. (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Luar Negeri Sugiono kembali menegaskan posisi Indonesia dalam menyikapi dinamika terbaru yang terjadi di Gaza. Ia menuturkan bahwa Indonesia mendukung sepenuhnya proses perdamaian yang tengah berlangsung, sembari menekankan pentingnya komitmen dari semua pihak agar kesepakatan gencatan senjata dapat berjalan efektif.

“Kita sepakat untuk mencapai satu perdamaian di wilayah tersebut dan juga kita menyepakati bahwa perdamaian ini tidak mungkin terjadi jika masih ada pihak-pihak yang menodai kesepakatan tersebut,” ucap Menlu Sugiono di Istana Merdeka, Rabu, 22 Oktober 2025.

“Dari kedua kubu, dua belah pihak, dan saya kira upaya apapun untuk menjaga proses yang masih dalam tahap awal ini untuk bisa terlaksana dengan sebaik-baiknya. Saya kira posisi kita seperti itu.” tambahnya.

Pada 13 Oktober lalu, Presiden Prabowo Subianto menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perdamaian Sharm El-Sheikh di Mesir, yang dihadiri oleh 35 pemimpin dunia untuk menyaksikan penandatanganan perjanjian penghentian perang di Gaza.

Baca Juga: Menteri Palestina: Perang Genosida di Gaza Hancurkan 90 Persen Sektor Pertanian

Menurut Menlu Sugiono, kehadiran Presiden Prabowo di forum tersebut menjadi bukti nyata komitmen Indonesia dalam memperjuangkan kemerdekaan Palestina dan perdamaian dunia.

Sebelumnya, Hamas dan Israel telah menyepakati fase pertama gencatan senjata pada 9 Oktober, yang mencakup penghentian perang selama dua tahun, pertukaran sandera, serta pembukaan kembali akses bantuan kemanusiaan.

Tahap kedua gencatan senjata dimulai setelah KTT Sharm El-Sheikh, dengan agenda pembentukan mekanisme pemerintahan baru di Gaza, pembentukan pasukan multinasional, dan pelucutan senjata Hamas.

Baca Juga: Indonesia, Pakistan, dan Azerbaijan Dipertimbangkan AS Kirim Pasukan ke Gaza

Indonesia sendiri sejak awal telah aktif dalam pembahasan proposal perdamaian Gaza bersama sejumlah menteri luar negeri lainnya di sela-sela Sidang Majelis Umum PBB di New York.

Meski begitu, Menlu Sugiono menegaskan bahwa fokus utama Indonesia tetap tertuju pada penghentian kekerasan dan pembukaan akses bantuan kemanusiaan bagi warga Gaza.

Ia juga mengingatkan pentingnya menjaga momentum perdamaian agar tidak dirusak oleh tindakan provokatif dari pihak mana pun, demi memastikan proses menuju perdamaian yang berkelanjutan benar-benar dapat terwujud.

x|close