Pemerintah Gaza Tuduh Israel Langgar Gencatan Senjata, 97 Warga Palestina Tewas
NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 20 Okt 2025, 19:45
Muhammad Fikri
Penulis
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
ilustrasi: Asap mengepul menyusul serangan Israel, di Gaza, Senin (9/10/23). (ANTARA)
Ntvnews.id, Istanbul - Pemerintah Gaza menuduh Israel melanggar gencatan senjata yang mulai berlaku pada 10 Oktober, dengan menyebut sedikitnya 97 warga Palestina tewas dan 230 lainnya luka-luka akibat serangan di berbagai wilayah Jalur Gaza.
Dalam pernyataannya, Kantor Media Pemerintah Gaza melaporkan bahwa pasukan Israel telah melakukan 80 pelanggaran terdokumentasi sejak deklarasi gencatan senjata. Tindakan tersebut dinilai sebagai pelanggaran serius terhadap hukum humaniter internasional.
Pelanggaran yang dimaksud mencakup penembakan langsung terhadap warga sipil, serangan massal, penargetan disengaja, pembentukan “sabuk tembak”, serta penangkapan warga sipil.
Pemerintah Gaza juga menuduh militer Israel menggunakan kendaraan lapis baja dan tank di tepi permukiman, derek elektronik dengan sistem penargetan jarak jauh, serta pesawat tempur dan drone quadcopter dalam melancarkan serangan.
“Pelanggaran ini terjadi di seluruh wilayah Gaza tanpa terkecuali. Fakta ini menegaskan bahwa pendudukan tidak mematuhi gencatan senjata dan terus menjalankan kebijakan pembunuhan dan teror terhadap rakyat kami,” sebut pernyataan itu, Senin, 20 Oktober 2025.
Pemerintah Gaza menuntut pertanggungjawaban penuh tentara Israel dan mendesak Perserikatan Bangsa-Bangsa serta pihak penjamin perjanjian untuk segera turun tangan menghentikan kekerasan.
Perjanjian gencatan senjata antara Hamas dan Israel yang diusulkan Presiden AS Donald Trump telah mulai berlaku pada 10 Oktober. Kesepakatan tersebut mencakup penarikan bertahap pasukan Israel, pertukaran tahanan, akses bantuan kemanusiaan segera, dan perlucutan senjata Hamas.
Gencatan senjata ini menandai berakhirnya dua tahun perang yang disebut sebagai genosida oleh pihak Gaza, yang menewaskan lebih dari 68.000 warga Palestina, melukai sekitar 170.000 orang, serta menghancurkan sebagian besar infrastruktur di Jalur Gaza.