2 Tentara Israel Tewas Gegara Senjatanya Sendiri

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 22 Okt 2025, 04:53
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Ilustrasi penangkapan anak-anak Palestina oleh tentara Israel. Ilustrasi penangkapan anak-anak Palestina oleh tentara Israel. (ANTARA)

Ntvnews.id, Tel Aviv - Insiden tragis menimpa militer Israel pada 19 Oktober 2025 lalu. Dua tentaranya tewas setelah kendaraan mereka melindas alat peledak buatan sendiri.

Dilansir dari Anadolu, Rabu, 22 Oktober 2025, peristiwa ini menjadi ironi, bak senjata makan tuan, karena bahan peledak tersebut ternyata berasal dari pihak Zionis Israel sendiri.

Meskipun begitu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bersikeras menuduh pejuang Hamas sebagai pihak yang bertanggung jawab atas kematian dua tentaranya itu. Namun, bukti-bukti yang muncul di lapangan justru memperlihatkan hal sebaliknya.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump, yang selama ini dikenal sebagai sekutu dekat Israel, turut menegaskan bahwa ledakan tersebut bukan disebabkan oleh serangan pejuang Hamas di tengah masa gencatan senjata.

“Ledakan yang menewaskan tentara Israel itu terjadi akibat buldoser Zionis yang melindas senjata peledak milik mereka sendiri,” kata Trump.

Baca Juga: Gila! Israel Lancarkan Serangan ke Gaza dalam Masa Gencatan Senjata

Pernyataan itu sekaligus menepis klaim Netanyahu yang sebelumnya menyebut kedua tentaranya tewas akibat serangan dari terowongan yang digunakan pejuang Hamas di Rafah, Palestina.

Klaim palsu tersebut sempat dijadikan dalih oleh pemerintahan Netanyahu untuk memperketat blokade terhadap Jalur Gaza dan melancarkan serangan udara besar-besaran. Langkah tersebut memperkuat dugaan bahwa Israel menggunakan insiden itu sebagai justifikasi untuk melanjutkan operasi militer yang bertujuan memusnahkan bangsa Palestina dan mewujudkan ambisi “Israel Raya.”

Tak lama berselang, setelah Amerika Serikat mengonfirmasi bahwa kematian dua tentara itu disebabkan oleh ledakan senjata Israel sendiri, Netanyahu mengumumkan pembukaan kembali blokade Gaza. Meski demikian, pembukaan itu dilakukan dengan pengawasan yang sangat ketat, sesuai dengan kesepakatan gencatan senjata yang sedang berlaku.

Baca Juga: Israel Kembali Lepas Tembakan di Tengah Gencatan Senjata di Gaza

Namun, situasi di lapangan tetap mencekam. Dalam kurun 24 jam terakhir, serangan Israel dilaporkan menewaskan sedikitnya 45 warga Palestina dan melukai sekitar 160 orang lainnya. Sejak gencatan senjata diumumkan pada 10 Oktober lalu, total korban jiwa di pihak Palestina telah mencapai sedikitnya 100 orang, sementara 303 lainnya mengalami luka-luka.

Selama dua tahun terakhir, jumlah korban akibat serangan dan blokade Israel terhadap Palestina diperkirakan telah mencapai lebih dari 680 ribu jiwa. Angka itu mencerminkan besarnya dampak kekerasan yang masih terus berlangsung di kawasan yang dilanda konflik tersebut.

 
x|close