Trump: Israel Bisa Lanjutkan Serangan Jika Hamas Tak Patuh

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 17 Okt 2025, 06:53
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Presiden Amerika Serikat Donald Trump. ANTARA/Xinhua/Hu Yousong/aa. Presiden Amerika Serikat Donald Trump. ANTARA/Xinhua/Hu Yousong/aa. (Antara)

Ntvnews.id, Washington D.C - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyatakan bahwa dirinya akan mempertimbangkan untuk mengizinkan Israel melanjutkan operasi militernya di Jalur Gaza, apabila kelompok Hamas gagal memenuhi ketentuan dalam kesepakatan gencatan senjata.

Dilansir dari Al Arabiya, Jumat, 17 Oktober 2025, pernyataan tersebut disampaikan Trump dalam wawancara telepon dengan CNN International.

Ketika ditanya mengenai kemungkinan Hamas menolak melucuti senjata, Trump menjawab, “Saya akan memikirkannya.”

Mantan presiden AS itu kemudian menegaskan bahwa Israel siap bertindak sewaktu-waktu jika diberi izin.

“Israel akan kembali ke jalan-jalan itu segera setelah saya mengatakan demikian. Jika Israel bisa masuk dan menghajar mereka habis-habisan, mereka akan melakukannya,” ujarnya.

Trump mengakui bahwa dirinya sempat bersitegang dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, yang biasa ia panggil dengan sebutan akrabnya, “Bibi.”

Baca Juga: Donald Trump Diberi Izin FIFA Pindah Kota Penyelenggara Piala Dunia 2026

“Saya sudah bersitegang dengan Bibi,” kata Trump, seraya menegaskan bahwa ia sempat menahan militer Israel untuk tidak melanjutkan operasi militer besar-besaran.

Dalam wawancara singkat itu, Trump juga menyampaikan keyakinannya bahwa konflik antara Israel dan Hamas akan segera berakhir.

“Apa yang terjadi dengan Hamas itu akan segera diselesaikan,” ujarnya kepada CNN.

Lebih lanjut, Trump menegaskan bahwa pembebasan 20 sandera Israel yang masih hidup merupakan prioritas utama, namun menuntut agar Hamas segera menyerahkan jenazah para sandera yang tewas serta melucuti seluruh persenjataannya.
Jika Hamas menolak, Trump menegaskan dengan tegas, “Kita yang akan melucuti senjata mereka.”

Berdasarkan kesepakatan gencatan senjata Gaza yang berlaku sejak Jumat, 10 Oktober 2025 Hamas diwajibkan menyerahkan total 48 sandera terdiri dari 20 orang yang masih hidup dan 28 jenazah yang telah tewas.

Baca Juga: Menperin: Tarif Impor Tinggi Trump Bertujuan Pulihkan Sektor Manufaktur AS

Hamas telah menyerahkan 20 sandera yang masih hidup melalui Komite Palang Merah Internasional (ICRC) pada Senin, 13 Oktober 2025, dengan imbalan pembebasan 1.968 tahanan Palestina dari penjara-penjara Israel. Namun, dari 28 jenazah sandera yang masih berada di Gaza, baru sembilan yang diserahkan oleh Hamas kepada Israel. Bahkan, satu jenazah yang diterima belakangan dinyatakan bukan sandera oleh pihak Tel Aviv.

Sementara itu, Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, mengeluarkan ancaman keras jika Hamas terus mengabaikan kesepakatan gencatan.

“Jika Hamas menolak untuk mematuhi perjanjian tersebut, Israel, berkoordinasi dengan Amerika Serikat, akan melanjutkan pertempuran dan bertindak untuk mewujudkan kekalahan total Hamas, mengubah realitas di Gaza, dan mencapai semua tujuan perang,” tegas Katz dalam pernyataannya yang dikutip AFP.

Dengan situasi yang masih tegang, baik Washington maupun Tel Aviv kini menunggu langkah selanjutnya dari Hamas untuk mematuhi seluruh poin dalam kesepakatan gencatan senjata yang baru diberlakukan di Gaza.

TERKINI

Ngeri! Pesawat Senggol Lampu Landasan, Begini Jadinya...

Luar Negeri Jumat, 17 Okt 2025 | 07:20 WIB

Gila! Guru Sebar Video Gay ke Murid

Nasional Jumat, 17 Okt 2025 | 07:05 WIB

Trump: Israel Bisa Lanjutkan Serangan Jika Hamas Tak Patuh

Luar Negeri Jumat, 17 Okt 2025 | 06:53 WIB

PM Palestina Umumkan Rencana Rekonstruksi Gaza

Luar Negeri Jumat, 17 Okt 2025 | 06:40 WIB
Load More
x|close