Banyak Scam Kerja, Korea Selatan Larang Warganya Kunjungi Kamboja!

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 22 Okt 2025, 05:30
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Arsip - Pesawat Korean Air dan Asiana Airlines terlihat di landasan Bandara Internasional Incheon, sebelah barat Seoul 2 november 2023. (ANTARA/Yonhap) Arsip - Pesawat Korean Air dan Asiana Airlines terlihat di landasan Bandara Internasional Incheon, sebelah barat Seoul 2 november 2023. (ANTARA/Yonhap) (Antara)

Ntvnews.id, Seoul - Korean Air memberikan dukungan penuh terhadap peringatan perjalanan (travel warning) yang dikeluarkan pemerintah Korea Selatan untuk Kamboja. Maskapai tersebut memastikan bahwa "penumpang boleh membatalkan penerbangan, gratis."

Dikutip dari Korea JoonAng Daily, Rabu, 22 Oktober 2025, Korean Air mengumumkan bahwa kebijakan pembatalan berlaku untuk semua penerbangan dari Korea menuju Kamboja hingga akhir tahun. Langkah ini diambil menyusul meningkatnya kekhawatiran terkait maraknya kasus penipuan daring yang melibatkan warga asing di negara tersebut.

Korean Air diketahui mengoperasikan penerbangan langsung harian dari Bandara Internasional Incheon menuju Takhmao, Kamboja. Penerbangan ini menggunakan pesawat Airbus A330-300 berkapasitas 272 penumpang.

Maskapai itu juga menegaskan sedang melakukan berbagai langkah pengamanan tambahan. "Maskapai penerbangan tersebut menyatakan bahwa mereka sedang melakukan inspeksi keselamatan, memberikan peringatan kepada staf dan awak lokal yang bertugas di Kamboja, dan menjaga protokol komunikasi darurat."

Baca Juga: Puluhan Warga Korea Selatan Hilang di Kamboja, Kenapa?

Menurut laporan Korea Times, Kementerian Luar Negeri Korea Selatan menetapkan beberapa lokasi di Kamboja sebagai zona larangan perjalanan. “Kementerian menetapkan Gunung Bokor di Provinsi Kampot, bersama dengan kota Bavet dan Poipet, sebagai zona larangan perjalanan mulai tengah malam pada Kamis.”

Sebelumnya, pemerintah Korea Selatan telah mengeluarkan larangan perjalanan resmi ke Kamboja karena meningkatnya kasus kejahatan siber dan penipuan yang menargetkan warga Korea. Salah satu korban adalah seorang mahasiswa Korea Selatan yang dibujuk bekerja di pusat penipuan dengan iming-iming gaji tinggi. Namun, ia ditemukan meninggal dunia dengan dugaan akibat penyiksaan oleh sindikat kriminal setempat.

Menurut catatan AFP, tercatat sebanyak 330 warga Korea Selatan dilaporkan hilang atau diculik setelah memasuki wilayah Kamboja antara Januari hingga Agustus 2025. Data ini memperkuat alasan pemerintah mengeluarkan travel ban untuk melindungi warganya.

Baca Juga: Menteri Mukhtarudin Janji Tuntaskan Penumpukan Roster G to G Korea, Siap Lakukan Koordinasi Langsung ke Seoul

Sementara itu, data dari Organisasi Pariwisata Korea menunjukkan jumlah warga Korea Selatan yang mengunjungi Kamboja pada tujuh bulan pertama tahun 2025 mencapai 106.686 orang, turun 9 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Penurunan ini menunjukkan dampak langsung dari meningkatnya risiko keamanan dan kampanye peringatan pemerintah terhadap perjalanan ke negara tersebut.

Kebijakan pembatalan gratis yang diterapkan Korean Air menjadi langkah nyata untuk memastikan keselamatan penumpang sekaligus menunjukkan tanggung jawab sosial maskapai terhadap situasi darurat di negara tujuan. Keputusan tersebut juga menjadi sinyal kuat bahwa keamanan warga negara tetap menjadi prioritas utama di tengah meningkatnya ancaman kejahatan lintas negara yang melibatkan modus penipuan daring.

x|close