Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Mukhtarudin menerima audiensi dari perwakilan calon pekerja migran Indonesia (CPMI) yang menggelar aksi di depan kantor KemenP2MI, Senin, 6 Oktober 2025. Aksi tersebut menyoroti penumpukan roster Service 2 dalam skema penempatan Government to Government (G to G) ke Korea Selatan.
Dalam pertemuan tersebut, Menteri Mukhtarudin menegaskan komitmennya untuk menyelesaikan permasalahan yang telah lama dikeluhkan para CPMI. Ia memastikan pemerintah akan bergerak cepat agar proses penempatan ke Korea Selatan kembali lancar.
“Tadi di dalam diskusi kami sangat konstruktif, sangat baik, dan saya menyambut baik aspirasi yang disampaikan,” ujar Menteri Mukhtarudin di hadapan para CPMI.
Kerja sama antara Indonesia dan Korea Selatan dalam penempatan tenaga kerja melalui skema G to G telah berlangsung sejak tahun 2004 dan terus berjalan hingga kini. Namun, belakangan sejumlah peserta mengeluhkan terjadinya penumpukan roster yang menghambat keberangkatan.
Menteri Mukhtarudin menjelaskan bahwa pemerintah telah mengambil sejumlah langkah konkret untuk mengurai persoalan ini. Upaya tersebut mencakup pertemuan dengan delegasi Ministry of Employment and Labor (MOEL) Korea Selatan, Direktur EPS Center HRDK, serta Atase Tenaga Kerja Republik Korea Selatan untuk Indonesia. Selain itu, KemenP2MI juga telah mengirimkan surat resmi kepada MOEL Korea dan Kementerian Luar Negeri RI.
Sebagai bagian dari solusi, Mukhtarudin menyampaikan rencana kunjungan kerja ke Korea Selatan untuk membahas langsung persoalan tersebut dengan pemerintah setempat. Ia berharap melalui pertemuan tatap muka itu, permasalahan dapat diselesaikan secara menyeluruh, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
“Saya mohon doa restu dan dukungan dari semua stakeholders terkait, agar persoalan khususnya soal G to G di Korea dan roster ini bisa kita segera selesaikan dengan koordinasi baik dengan kementerian dan lembaga terkait di Indonesia maupun melakukan kunjungan kerja saya langsung nanti ke Korea,” kata Menteri Mukhtarudin.
Ia menegaskan kembali bahwa penumpukan roster menjadi prioritas utama yang akan segera ditindaklanjuti. “Tetapi yang jelas persoalan roster, persoalan G to G menjadi prioritas utama yang harus diselesaikan. Oleh karena itu, saya mohon dukungan dan tentu kesabarannya,” tambahnya.
Usai menerima audiensi, Mukhtarudin turut menemui para peserta aksi yang menunggu di luar gedung. Ia mengapresiasi langkah perwakilan CPMI yang memilih menyampaikan aspirasi secara langsung dan tertib. Menurutnya, dialog terbuka seperti ini penting bagi pemerintah untuk terus memperbaiki kebijakan.
Mukhtarudin menegaskan, masukan dari para calon pekerja migran akan menjadi bahan evaluasi berharga bagi KemenP2MI dalam memperjuangkan penempatan yang lebih berkualitas, lancar, adil, dan bermartabat bagi seluruh pekerja migran Indonesia.