Ntvnews.id, Seoul - Menteri Luar Negeri Korea Selatan Cho Hyun, pada Kamis, menyerukan kepada para pejabat untuk mengambil langkah proaktif dalam melindungi warga negaranya agar tidak menjadi korban penipuan daring yang marak terjadi di kawasan Asia Tenggara.
Dilansir dari CNA, Jumat, 17 Oktober 2025, seruan tersebut disampaikan Cho dalam pertemuan konsuler virtual yang dihadiri oleh para pejabat dari misi diplomatik di Kamboja, Vietnam, Thailand, Laos, dan Myanmar.
Pertemuan ini digelar seiring dengan meningkatnya upaya pemerintah Seoul dalam menanggulangi kejahatan terorganisir tersebut, menyusul kasus tragis kematian seorang pemuda Korea Selatan akibat penyiksaan di Kamboja.
"Menteri Cho menginstruksikan para pejabat untuk melakukan segala upaya secara proaktif mencegah kerugian bagi warga negara Korea Selatan jika terjadi insiden terkait, dan untuk memberikan bantuan konsuler yang cepat dan aktif sejak tahap awal," demikian isi pernyataan resmi kementerian dalam sebuah rilis.
Baca Juga: Ketua NasDem Sumut jadi Korban Salah Tangkap, Dikira Pelaku Judol-Scamming
Wakil Menteri Luar Negeri Kim Jina turut menghadiri pertemuan itu secara virtual. Ia saat ini memimpin tim tanggap pemerintah yang berada di Kamboja untuk menangani kasus tersebut, termasuk proses pemulangan sekitar 60 warga negara Korea Selatan yang ditahan di Phnom Penh akibat penipuan pekerjaan yang melibatkan penculikan dan penyekapan.
Selain itu, Cho juga menerima laporan dari Kim terkait hasil pertemuannya sebelumnya pada hari yang sama dengan Perdana Menteri Kamboja Hun Manet serta Sekretaris Jenderal Komisi Pemberantasan Penipuan Daring Kamboja. Komisi tersebut merupakan gugus tugas tingkat tinggi yang dipimpin langsung oleh Hun, dengan fokus pada pencegahan dan pemberantasan kejahatan siber di negaranya.
Cho memandang kunjungan tim tanggap darurat ini sebagai momen penting untuk "mengembangkan langkah-langkah kerja sama bilateral yang komprehensif dan konkret" antara Korea Selatan dan Kamboja dalam memberantas tindak kekerasan dan kejahatan penipuan daring, ungkap kementerian.
Baca Juga: Jabat Kepala Bapanas, Amran Tancap Gas Wujudkan Swasembada Pangan
Ia juga menegaskan bahwa potensi penyebaran kejahatan penipuan daring dari Kamboja ke negara-negara tetangga seperti Vietnam dan Thailand "tidak dapat dikesampingkan", serta mendesak misi diplomatik di kawasan tersebut untuk "tetap sangat waspada," tambah kementerian.
Cho kemudian menginstruksikan agar seluruh misi memperkuat koordinasi lintas sektor, tidak hanya dalam lingkup diplomatik dan penegakan hukum, tetapi juga bersama misi-misi asing utama lainnya di negara tempat mereka bertugas, guna membangun kerangka kerja sama regional yang lebih solid.
Sebagai tindak lanjut, Kementerian Luar Negeri Korea Selatan menyatakan rencananya untuk terlebih dahulu memperkuat sistem kerja sama dengan Kamboja dalam memberantas penipuan daring, sebelum memperluas kolaborasi serupa dengan negara-negara lain di kawasan Asia Tenggara.