Menteri P2MI Pastikan Seluruh WNI Korban Online Scam di Kamboja Aman

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 21 Okt 2025, 19:35
thumbnail-author
Satria Angkasa
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Mukhtarudin Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Mukhtarudin

Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Mukhtarudin memastikan sebanyak 110 warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban dugaan penipuan daring (online scam) di Kota Chrey Thum, Provinsi Kandal, Kamboja, dalam kondisi aman.

Seluruh WNI tersebut kini berada di bawah penanganan otoritas Kamboja dan mendapat pendampingan langsung dari KBRI Phnom Penh.

“Kami memastikan seluruh WNI yang menjadi korban maupun yang terlibat dalam kasus ini dalam kondisi aman,” ujar Mukhtarudin di Jakarta, Selasa, 21 Oktober 2025.

Menurut data terbaru KP2MI, sebanyak 97 WNI melarikan diri dari perusahaan yang diduga menjalankan praktik online scam, sementara 13 WNI lainnya berhasil dievakuasi dari lokasi kerja mereka. Sebelumnya, 99 WNI sempat diamankan di kantor kepolisian setempat, dan 11 lainnya dirawat di rumah sakit. Saat ini seluruhnya telah ditempatkan di Rumah Detensi Imigrasi Phnom Penh untuk proses pendataan dan pemeriksaan lebih lanjut.

“Pemerintah Indonesia melalui KBRI Phnom Penh dan KP2MI bekerja sama secara intensif dengan otoritas Kamboja untuk menjamin perlindungan, pendampingan hukum, serta proses pemulangan yang manusiawi,” tegas Mukhtarudin.

Baca Juga: Menko Yusril: Pemerintah Belum Pulangkan Napi WNI dari Luar Negeri karena Lapas Masih Padat

Dari hasil penilaian sementara, 11 WNI mengaku mengalami kekerasan, dan 4 di antaranya diduga berperan sebagai leader scam sekaligus pelaku kekerasan terhadap rekan-rekannya. Kasus ini kini tengah ditangani oleh kepolisian Kamboja.

Berdasarkan pendataan awal, para WNI tersebut berasal dari Medan, Manado, Pontianak, dan Batam, dengan lama tinggal di Kamboja antara dua bulan hingga dua tahun. KP2MI juga telah mengirimkan tim khusus ke Kamboja untuk berkoordinasi dengan KBRI serta otoritas setempat dalam memastikan kondisi mereka.

Selain proses hukum, pemerintah tengah menyiapkan pemulangan para WNI setelah verifikasi data dan asesmen selesai dilakukan. Mukhtarudin juga meminta seluruh kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah memperkuat pencegahan kepergian WNI ke sektor online scam melalui edukasi dan pengawasan ketat.

“Kami mengingatkan masyarakat agar tidak mudah tergiur tawaran kerja di luar negeri tanpa melalui prosedur resmi. Pemerintah akan memperkuat kerja sama lintas kementerian dan aparat penegak hukum untuk memutus jaringan penipuan ilegal ini,” pungkasnya.

KP2MI memastikan akan terus memantau perkembangan kasus dan menyampaikan pembaruan secara berkala kepada publik berdasarkan informasi resmi dari KBRI Phnom Penh dan otoritas Kamboja. 

x|close