Ketegangan Memuncak, Kini Jepang-China Saling Tuduh di Perairan Sengketa

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 3 Des 2025, 09:36
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Editor
Bagikan
Ilustrasi - Bendera China dan Jepang. ANTARA/REUTERS/Dado Ruvic/as. Ilustrasi - Bendera China dan Jepang. ANTARA/REUTERS/Dado Ruvic/as. (Antara)

Ntvnews.id, Beijing - Jepang dan China kembali berada dalam situasi tegang akibat perselisihan mengenai pulau-pulau yang masih diperdebatkan statusnya. Kapal dari kedua negara dilaporkan terlibat ketegangan di sekitar Kepulauan Senkaku, yang terletak di Laut China Timur.

Dilansir dari AFP, Rabu, 3 Desember 2025, insiden terbaru ini terjadi di tengah hubungan kedua negara yang semakin memburuk sejak Perdana Menteri (PM) Jepang yang baru, Sanae Takaichi, bulan lalu memberikan sinyal bahwa Tokyo bisa melakukan intervensi militer jika China menyerang Taiwan.

Dalam keterangannya, Penjaga Pantai Jepang menyebut bahwa dua kapal patroli Penjaga Pantai China memasuki perairan teritorial Jepang di sekitar Kepulauan Senkaku pada Selasa, 2 Desember 2025 dini hari.

Otoritas Jepang menjelaskan bahwa kedua kapal itu meninggalkan wilayah tersebut beberapa jam kemudian.

Baca Juga: China Ancam Jepang soal Taiwan

Kepulauan Senkaku, yang berada di bawah kendali Jepang dan dikenal sebagai Diaoyu di China, telah lama menjadi sumber ketegangan antara kedua negara. Pulau itu berulang kali menjadi titik konflik dalam beberapa dekade terakhir.

Penjaga Pantai Jepang mengatakan bahwa kapal-kapal China tersebut sempat mendekati kapal penangkap ikan Jepang. Salah satu kapal Penjaga Pantai Jepang kemudian mengeluarkan perintah agar kapal-kapal asing itu segera meninggalkan wilayah tersebut.

Photo file: Presiden China Xi Jinping bertemu dengan Perdana Menteri Jepang Sanae Takaichi di sela-sela Pertemuan Pemimpin Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) ke-32 di Gyeongju, Korea Selatan, Jumat, 31 Oktober 2025. ANTARA/Xinhua/Ding Lin/aa. <b>(Antara)</b> Photo file: Presiden China Xi Jinping bertemu dengan Perdana Menteri Jepang Sanae Takaichi di sela-sela Pertemuan Pemimpin Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) ke-32 di Gyeongju, Korea Selatan, Jumat, 31 Oktober 2025. ANTARA/Xinhua/Ding Lin/aa. (Antara)

Dalam pernyataannya, Otoritas Penjaga Pantai Jepang menegaskan: "Aktivitas kapal-kapal penjaga pantai China yang bernavigasi di perairan teritorial Jepang di sekitar Kepulauan Senkaku, sembari menegaskan klaim mereka sendiri, pada dasarnya melanggar hukum internasional."

Mereka juga menyebutkan bahwa dua kapal China, beserta beberapa kapal lainnya, masih berada di area tersebut.

Di sisi lain, Juru Bicara Penjaga Pantai China, Liu Dejun, dalam pernyataan terpisah menuduh kapal penangkap ikan Jepang telah "memasuki perairan teritorial China secara ilegal."

Baca Juga: Peringatan Beruang di Gunung Fuji, Jepang Perketat Keselamatan Wisatawan

Ia menyatakan: "Kapal-kapal Penjaga Pantai China telah mengambil langkah-langkah pengendalian yang diperlukan dan memberikan peringatan untuk mengusirnya."

Liu menambahkan bahwa pihaknya akan terus menjaga wilayah Kepulauan Diaoyu dan "dengan tegas menjaga kedaulatan teritorial nasional dan hak maritim."

Ketegangan ini terjadi menyusul insiden serupa pada 16 November, yang muncul sekitar satu minggu setelah pernyataan Sanae Takaichi yang memicu kemarahan China.

Pernyataan tersebut membuat Beijing memperingatkan warganya untuk tidak melakukan perjalanan ke Jepang dan menyebabkan beberapa acara kebudayaan di China dibatalkan. Pemerintah China juga menerapkan larangan impor makanan laut asal Tokyo.

x|close