Ntvnews.id, Jakarta - Studi terbaru yang dilakukan ADAC Jerman menunjukkan kendaraan listrik menghasilkan radiasi elektromagnetik pada tingkat yang sangat rendah, setara atau bahkan lebih rendah daripada mobil berbahan bakar bensin.
Temuan yang dilaporkan oleh IT-home tersebut berasal dari pengujian terhadap 11 mobil listrik murni, beberapa model plug-in hybrid, serta satu mobil bensin.
Hasilnya, seperti dikutip dari CarNewsChina, Senin (1/12/2025), lonjakan radiasi hanya muncul di area sekitar kaki dan masih jauh di bawah ambang batas keselamatan internasional, sementara bagian kepala dan tubuh hampir tidak terpapar.
Proses pengisian daya, baik AC maupun DC, juga tidak menunjukkan dampak signifikan terhadap peningkatan radiasi.
Menariknya, pengisian cepat DC justru mencatat nilai radiasi lebih rendah dibanding pengisian AC yang lebih lambat. Produsen otomotif China pun menunjukkan performa kuat dalam aspek keselamatan ini.
Pada awal November, Pusat Pengujian Kendaraan Energi Baru (CATARC) dari Pusat Teknologi & Penelitian Otomotif China menggelar Konferensi Keselamatan Listrik Kendaraan Energi Baru tahunannya.
Sejak awal 2025, CATARC telah mengerjakan lebih dari 300 proyek evaluasi keselamatan listrik, dengan tujuan meminimalkan risiko sejak tahap pengembangan sekaligus menyediakan panduan berbasis data bagi produsen untuk meningkatkan kualitas kendaraan.
Dalam konferensi tersebut, 14 model mobil China dinyatakan lulus verifikasi keselamatan enam dimensi NESTA (New Energy Safety Technical Assessment), sebuah sistem sertifikasi komprehensif yang menilai kendaraan dari sisi keselamatan pengisian daya, elektromagnetik, fungsional, tegangan tinggi, baterai, serta keselamatan kebakaran.
Gelombang kedua model tersertifikasi mencakup Aito M7, Jetour Zongheng G700, Onvo L90, Li Auto i8, M-Hero M817, Fulwin A9L, dan Xiaomi YU7.
Sementara sertifikasi sebelumnya telah diberikan pada Galaxy E8, Exeed Exlantix ES/ET, JAC Refine RF8, Jiyue 07, Aito M9, GAC Hypertec HT, Geely Galaxy Starship 7 EM-i, iCar V23, Aito M8, BYD Han L, Leapmotor B10, dan Lynk & Co 900.
NESTA juga mengumumkan model-model terbaik di masing-masing kategori keselamatan untuk tahun 2025. Dalam aspek keselamatan pengisian daya terdapat BYD Han L, Lynk & Co 900, dan Hyundai Elexio.
Untuk keselamatan elektromagnetik, model terbaik adalah Mercedes-Benz CLA, Li Auto i8, Zeekr 9X, dan Geely Galaxy M9. Kategori keselamatan fungsional diisi oleh Onvo L90, Xiaomi YU7, Galaxy Starship 7 EM-i, dan Exeed Exlantix ET.
Sementara itu, Leapmotor B10, Fulwin A9L, dan Wuling Xingguang 730 menonjol dalam keselamatan tegangan tinggi; Jetour Zongheng G700, Aito M7, M-Hero 817, dan Toyota bZ3X unggul dalam keselamatan baterai; serta Saic H5, Aito M8, Onvo L60, dan iCar V23 dinilai terbaik dalam keselamatan kebakaran.
Pengukuran di kondisi nyata kembali menegaskan kendaraan listrik China bekerja jauh di bawah batas aman radiasi elektromagnetik.
Di dalam kabin, tingkat radiasi hanya berkisar 0,8-1,0 μT pada baris depan dan 0,3-0,5 μT pada baris belakang, sekitar 1% dari batas standar nasional China yang mencapai 100 μT.
Puncak radiasi tetap terfokus di sekitar unit penggerak listrik dan jalur kabel, terutama di area kaki, sedangkan bagian kepala dan tubuh hampir tidak terpengaruh.
Bahkan, tingkat radiasi dari kendaraan listrik ini lebih rendah daripada perangkat rumah tangga seperti selimut listrik yang dapat mencapai 10-50 μT.
Keseluruhan hasil ini menunjukkan kendaraan listrik China memancarkan radiasi elektromagnetik yang sangat rendah dan jauh di bawah standar keselamatan nasional maupun internasional, dengan verifikasi NESTA yang memastikan kualitas keamanan dari berbagai aspek penting.
Ilustrasi. Kendaraan listrik. (Foto: Istimewa)