Ntvnews.id, Tokyo - Menikmati keindahan musim gugur di Gunung Fuji, Jepang, selalu menjadi pilihan favorit bagi para wisatawan. Namun, tahun ini, peringatan terkait keberadaan beruang turut memengaruhi minat kunjungan ke gunung ikonik tersebut.
Warna-warni musim gugur yang memukau di kawasan Gunung Fuji memang tetap menarik perhatian pelancong, tetapi meningkatnya aktivitas beruang telah menimbulkan kekhawatiran.
Dilansir dari Tour and Travel World, Rabu, 26 November 2025, laporan mengenai pertemuan langsung dengan beruang serta sejumlah insiden agresi telah muncul di wilayah pedesaan dan pegunungan, termasuk Prefektur Yamanashi yang mengelilingi area Gunung Fuji. Kondisi ini membuat pihak berwenang mengimbau para pendaki dan wisatawan agar lebih berhati-hati ketika menjelajahi alam liar di sekitar gunung.
Baca Juga: Salju Pertama di Gunung Fuji Turun 21 Hari Lebih Lambat
Saat ini, otoritas Jepang telah menerapkan berbagai langkah keselamatan sambil terus memantau pergerakan beruang. Operator wisata lokal diminta memberi informasi kepada wisatawan mengenai potensi risiko serta langkah-langkah keamanan yang harus diperhatikan.
Kebijakan tersebut mencakup panduan pencegahan pertemuan dengan beruang hingga teknik keselamatan saat mendaki, seperti menghindari kejutan beruang dengan membuat suara keras serta membawa alat pengusir beruang.
Para pengunjung juga diminta membatasi aktivitas di alam liar dengan tetap menggunakan jalur resmi dan menghindari area hutan pada pagi dan sore hari waktu di mana beruang biasanya aktif.
Ilustrasi Beruang (Istimewa)
Sejumlah lokasi wisata dan penginapan di kawasan Lima Danau Fuji, yang dikenal sebagai area dengan populasi beruang cukup tinggi, juga telah meningkatkan sistem keamanan mereka.
Lonjakan aktivitas beruang ini membuat pemerintah daerah, para ahli lingkungan dan satwa liar, serta pelaku industri pariwisata bekerja sama untuk memastikan arus wisata ke Gunung Fuji tetap aman sekaligus melindungi keberlangsungan habitat satwa liar setempat.
Untuk itu, otoritas lokal telah memasang beragam sosialisasi dan rambu peringatan tentang keberadaan beruang di berbagai titik yang dekat dengan habitat alami maupun lokasi wisata. Peringatan tersebut tidak hanya menginformasikan potensi keberadaan beruang, tetapi juga memberikan edukasi tentang etika interaksi yang aman dengan satwa liar tersebut.
Baca Juga: Kenapa Kini Gunung Fuji Tak Kunjung Bersalju?
Pemandu wisata lokal terus dibekali pengetahuan terkait habitat beruang serta etika wisata alam pada musim gugur. Jepang ingin menjaga pariwisata yang ramah lingkungan, sekaligus memastikan keseimbangan ekosistem tetap terpelihara sehingga kawasan ini tetap menjadi destinasi budaya dan alam yang diminati di tingkat nasional maupun global.
Meski peningkatan aktivitas beruang menimbulkan rasa waswas di kalangan wisatawan, Gunung Fuji tetap menjadi destinasi unggulan berkat panorama yang menakjubkan, ragam aktivitas menarik, serta nilai sejarah dan budaya yang kuat.
Demi keamanan wisatawan dan pelestarian satwa liar, wilayah ini terus memprioritaskan langkah-langkah keselamatan sekaligus menjalankan berbagai inisiatif edukasi guna menjaga daya tarik kawasan tersebut sebagai destinasi wisata utama Jepang.
Foto Gunung Fuji pada 10 Oktober 2024. (Newscom/Alamy)