Trump Telepon PM Jepang Sanae Takaichi Bicarakan Ketegangan dengan China

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 28 Nov 2025, 11:21
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Perdana Menteri Jepang Sanae Takaichi. /ANTARA/Anadolu/py Perdana Menteri Jepang Sanae Takaichi. /ANTARA/Anadolu/py (Antara)

Ntvnews.id, Washington D.C - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump diketahui memberikan nasihat langsung kepada Perdana Menteri (PM) Jepang Sanae Takaichi dalam percakapan telepon terbaru keduanya.

Dilansir dari Reuters, Jumat, 28 November 2025, menyebutkan dalam komunikasi itu, Trump menyarankan agar Takaichi tidak memprovokasi China terkait isu Taiwan. Saran tersebut muncul ketika Tokyo tengah berhadapan dengan ketegangan diplomatik dengan Beijing beberapa pekan terakhir.

Perselisihan antara dua kekuatan ekonomi terbesar di Asia itu bermula dari pernyataan Takaichi yang mengisyaratkan bahwa Jepang bisa saja melakukan intervensi militer apabila serangan China terhadap Taiwan dianggap mengancam keberlangsungan negara tersebut.

Trump juga berbicara dengan Presiden China Xi Jinping. Dalam percakapan itu, Xi menegaskan bahwa pengembalian Taiwan merupakan "bagian integral dari tatanan internasional pascaperang".

Baca Juga: Peringatan Beruang di Gunung Fuji, Jepang Perketat Keselamatan Wisatawan

Setelah berkomunikasi dengan Xi, Trump kemudian menghubungi Takaichi secara terpisah.

Berdasarkan laporan Wall Street Journal (WSJ). Trump memberikan saran kepada sang PM Jepang agar tidak memicu ketegangan dengan Beijing terkait Taiwan.

"Trump melakukan panggilan telepon dengan Takaichi dan menyarankan dia untuk tidak memprovokasi Beijing terkait masalah kedaulatan pulau tersebut," tulis WSJ, mengutip pejabat Jepang dan AS yang mengetahui detail percakapan tersebut.

Ilustrasi - Bendera China dan Jepang. ANTARA/REUTERS/Dado Ruvic/as. <b>(Antara)</b> Ilustrasi - Bendera China dan Jepang. ANTARA/REUTERS/Dado Ruvic/as. (Antara)

WSJ juga menambahkan bahwa "Saran dari Trump itu sangat halus, dan dia tidak menekan Takaichi untuk menarik kembali komentarnya."

Pihak kantor PM Jepang menolak memberikan komentar mengenai laporan tersebut.

Dalam pernyataan terpisah, Takaichi menyampaikan bahwa percakapannya dengan Trump juga membahas komunikasi Trump dengan Xi serta hubungan kedua negara yang saling bersekutu tersebut.

Baca Juga: Pemerintah Jepang Diwajibkan Bayar Ganti Rugi Rp 418 Miliar akibat Kebisingan Pesawat Militer

"Presiden Trump mengatakan bahwa kami adalah teman yang sangat dekat, dan dia menawarkan bahwa saya bebas untuk menghubunginya kapan saja," ujar Takaichi.

Namun menurut WSJ, sejumlah pejabat Jepang menilai "pesan itu mengkhawatirkan". WSJ juga melaporkan bahwa "Presiden (Trump) tidak ingin ketegangan terkait Taiwan membahayakan detente yang dicapai bulan lalu dengan Xi, yang mencakup janji untuk membeli lebih banyak produk pertanian dari para petani Amerika yang terdampak parah oleh perang dagang."

Atas pernyataan Takaichi sebelumnya, China disebut sangat geram hingga memanggil Duta Besar Jepang di Beijing. Selain itu, Beijing juga mengeluarkan imbauan bagi warganya agar tidak melakukan perjalanan ke Jepang.

x|close