Maduro Tolak Ancaman AS: Venezuela Tidak Akan Damai Jika Hanya Menjadi Budak

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 2 Des 2025, 11:49
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Arsip foto - Presiden Venezuela Nicolas Maduro menyampaikan pidato setelah konferensi pers dengan anggota pers internasional di Hotel Eurobuilding di ibu kota Caracas, 15 September 2025. ANTARA/Ivan Mcgregor/Andolu/pri. Arsip foto - Presiden Venezuela Nicolas Maduro menyampaikan pidato setelah konferensi pers dengan anggota pers internasional di Hotel Eurobuilding di ibu kota Caracas, 15 September 2025. ANTARA/Ivan Mcgregor/Andolu/pri. (Antara)

Ntvnews.id, Caracas - Presiden Venezuela, Nicolas Maduro, mengecam keras ancaman militer dari Amerika Serikat (AS), dengan menegaskan bahwa negaranya tidak akan menerima perdamaian jika harus tunduk. Ia menyatakan bahwa pengerahan kekuatan militer besar-besaran oleh Washington telah “menguji” ketahanan Venezuela selama 22 pekan terakhir.

Presiden AS Donald Trump terus meningkatkan tekanan terhadap pemerintah Maduro melalui pengerahan angkatan laut secara masif di kawasan Karibia, pengeboman kapal-kapal yang diduga mengangkut narkoba dari Venezuela, hingga menyampaikan peringatan keras agar pesawat menghindari wilayah udara negara tersebut.

Dilansir dari AFP, Selasa, 2 Desember 2025, dalam pidatonya di hadapan para pendukung di Caracas, Maduro menegaskan bahwa Venezuela hanya menginginkan perdamaian “dengan kedaulatan, kesetaraan, dan kebebasan”. Ia menolak segala bentuk perdamaian yang menurutnya merupakan “perdamaian budak”.

Baca Juga: AS Disebut Hampir Masuk ke Venezuela

“Kita menginginkan perdamaian, tetapi perdamaian dengan kedaulatan, kesetaraan, dan kebebasan! Kita tidak menginginkan perdamaian budak, atau perdamaian koloni!” ujar Maduro, yang menuding AS tengah berupaya menggulingkan dirinya dari tampuk kekuasaan.

Maduro menambahkan bahwa rakyat Venezuela telah menunjukkan kecintaan mereka terhadap tanah air. Ia menyebut negaranya telah melewati “22 minggu agresi yang dapat digambarkan sebagai terorisme psikologis”. Menurutnya, pengerahan angkatan laut AS bertujuan mengguncang stabilitas pemerintahannya.

Pernyataan ini disampaikan di tengah laporan bahwa Trump menggelar pertemuan dengan pejabat tinggi keamanan nasional untuk membahas situasi Venezuela. Pada Minggu, 30 November 2025, Trump mengakui telah melakukan pembicaraan telepon dengan Maduro, meski enggan membagikan rincian isi percakapan tersebut.

Arsip foto - Presiden Venezuela Nicolas Maduro menyampaikan pidato setelah konferensi pers dengan anggota pers internasional di Hotel Eurobuilding di ibu kota Caracas, 15 September 2025. ANTARA/Ivan Mcgregor/Andolu/pri. <b>(Antara)</b> Arsip foto - Presiden Venezuela Nicolas Maduro menyampaikan pidato setelah konferensi pers dengan anggota pers internasional di Hotel Eurobuilding di ibu kota Caracas, 15 September 2025. ANTARA/Ivan Mcgregor/Andolu/pri. (Antara)

Maduro belum memberikan komentar mengenai percakapan itu, tetapi sebelumnya ia menyatakan kesiapan untuk mengadakan pertemuan langsung dengan Trump.

AS sejauh ini telah melakukan sedikitnya 21 serangan terhadap kapal yang diduga membawa narkoba di Laut Karibia dan Samudra Pasifik Timur sejak September, yang menurut laporan menyebabkan tewasnya setidaknya 83 orang.

Selain itu, Trump mengancam memperluas operasi militer AS hingga ke wilayah daratan serta memperingatkan bahwa wilayah udara Venezuela “harus dianggap ditutup”. Washington juga menetapkan Kartel de los Soles yang dituduhkan dipimpin Maduro sebagai organisasi teroris asing. Maduro dengan tegas membantah keterlibatan dalam aktivitas kriminal.

Baca Juga: Trump Ancam Tutup Total Ruang Udara Venezuela

Berbicara di luar istana kepresidenan pada Senin, 1 Desember 2025, dengan didampingi pejabat senior, Maduro menegaskan komitmennya untuk memberikan “kesetiaan mutlak” bagi rakyat Venezuela di tengah meningkatnya tensi dengan AS. Ia menegaskan bahwa kedaulatan negara akan tetap dipertahankan.

“Saya bersumpah kepada Anda, kesetiaan mutlak hingga akhir hayat, ketika kita bisa menjalani sejarah yang indah dan heroik ini. Yakinlah bahwa saya tidak akan pernah mengecewakan Anda, tidak akan pernah, tidak akan pernah, tidak akan pernah,” tuturnya.

x|close