Diminta Pangeran MBS, Trump Janji Upayakan Perdamaian di Sudan atas Permintaan

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 20 Nov 2025, 12:30
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Arsip - Presiden AS Donald Trump berbicara dengan Pangeran Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman saat KTT G20 di Osaka, Jepang, 28 Juni 2019. (ANTARA/REUTERS/Kevin Lamarque/aa) Arsip - Presiden AS Donald Trump berbicara dengan Pangeran Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman saat KTT G20 di Osaka, Jepang, 28 Juni 2019. (ANTARA/REUTERS/Kevin Lamarque/aa) (Antara)

Ntvnews.id, Riyadh - Presiden Donald Trump menyatakan bahwa Amerika Serikat akan berusaha membantu mengakhiri konflik di Sudan setelah menerima permintaan dari Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman.

"Yang Mulia ingin saya melakukan sesuatu yang sangat berpengaruh terkait Sudan. Keterlibatan dalam hal itu tidak pernah terpikirkan oleh saya. Saya pikir itu hanya sesuatu yang gila dan di luar kendali, tetapi saya melihat betapa pentingnya hal itu bagi Anda dan banyak teman Anda di ruangan ini," dalam sebuah forum investasi Saudi-AS, sehari setelah menyambut bin Salman di Gedung Putih, sebagaimana dikutip dari Anadolu, Kamis, 20 November 2025.

"Kami akan mulai mengupayakan penyelesaian konflik di Sudan." tegas Trumps.

Baca Juga: Trump Tetapkan Arab Saudi sebagai Sekutu Utama Non-NATO, Kok Bisa?

Pihak Gedung Putih pada 4 November menyampaikan bahwa pemerintahan Trump termasuk dalam kelompok negara yang berusaha mengakhiri kekerasan yang sudah berlangsung lebih dari dua setengah tahun di Sudan. Namun, masih belum jelas apakah pernyataan Trump menandai fokus baru terhadap upaya tersebut.

Arsip - Presiden AS Donald Trump berbicara dengan Pangeran Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman saat KTT G20 di Osaka, Jepang, 28 Juni 2019. (ANTARA/REUTERS/Kevin Lamarque/aa) <b>(Antara)</b> Arsip - Presiden AS Donald Trump berbicara dengan Pangeran Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman saat KTT G20 di Osaka, Jepang, 28 Juni 2019. (ANTARA/REUTERS/Kevin Lamarque/aa) (Antara)

"kekejaman yang luar biasa sedang terjadi di Sudan, dan menyebut negara yang dilanda perang itu sebagai tempat paling kejam di Bumi dan, juga, Krisis Kemanusiaan terbesar." kata Trump.

Ia menambahkan melalui platform Truth Social bahwa AS akan bekerja sama dengan Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Mesir, dan mitra Timur Tengah lainnya untuk menghentikan kekerasan serta membantu menstabilkan Sudan.

Baca Juga: Trump Tantang Berkas Epstein Dirilis, Tegaskan Tidak Ada yang Disembunyikan

Sejak 15 April 2023, militer Sudan dan kelompok paramiliter Pasukan Dukungan Cepat (RSF) terlibat dalam konflik besar yang menimbulkan kehancuran, menewaskan ribuan orang, dan memaksa jutaan warga meninggalkan rumah mereka.

Hingga kini, RSF menguasai kelima negara bagian di wilayah Darfur, Sudan barat, sementara pihak militer mengendalikan sebagian besar dari 13 negara bagian lainnya di selatan, utara, timur, dan tengah, termasuk ibu kota, Khartoum.

x|close