Ntvnews.id, New York - Presiden Amerika Serikat Donald Trump memberikan apresiasi atas hasil pemungutan suara di Dewan Keamanan PBB yang menyokong rencana perdamaian Gaza yang ia ajukan. Trump menegaskan bahwa rencana tersebut akan membawa dampak luas bagi stabilitas global. Ia menyatakan bahwa rencana itu akan mengarah pada "perdamaian lebih lanjut di seluruh dunia."
Voting itu, menurut Trump, "mengakui dan mendukung DEWAN PERDAMAIAN, yang akan diketuai oleh saya," seperti tertulis dalam unggahan di platform media sosialnya, Truth Social.
Ia menambahkan bahwa persetujuan itu "akan tercatat sebagai salah satu persetujuan terbesar dalam sejarah Perserikatan Bangsa-Bangsa (dan) akan mengarah pada perdamaian lebih lanjut di seluruh dunia."
Baca Juga: Momen Tak Terduga di Gedung Putih: Trump Bercanda Tanyakan Jumlah Istri Presiden Suriah
Pemungutan suara yang berlangsung pada Senin, 17 November 2025 waktu setempat menghasilkan 13 dukungan terhadap resolusi AS tersebut, sementara Rusia dan China memilih abstain tanpa mengajukan veto. Resolusi itu memperkuat rancangan Trump yang mencakup pengerahan pasukan internasional di wilayah Gaza, meskipun sejumlah negara masih menolak usulan tersebut.
Dilansir dari Middle East Eye, Rabu, 19 November 2025, menyebut bahwa resolusi DK PBB 2803 itu mencantumkan bahwa "kondisi saat ini memungkinkan menentukan jalur yang kredibel menuju penentuan nasib sendiri dan kenegaraan Palestina" jika Otoritas Palestina (PA) melakukan reformasi dan rekonstruksi Gaza berjalan dengan signifikan.
Sidang PBB (Istimewa)
Pada awalnya Washington tidak mencantumkan klausul penentuan nasib sendiri Palestina, namun perubahan dilakukan untuk merespons keberatan dari negara-negara Muslim dan Arab yang diprediksi akan berpartisipasi dalam "Pasukan Stabilisasi Internasional" di Gaza.
Baca Juga: Zelensky Tegaskan Tak Takut pada Trump
Secara resmi, AS dan Israel masih mempertahankan komitmen pada solusi dua negara sejak era 1990-an. Namun, pemerintahan Netanyahu yang berhaluan kanan serta kebijakan sayap kanan Trump dinilai justru menjauh dari gagasan tersebut.
Resolusi AS ini memasukkan 20 poin rencana Trump untuk Gaza. Dalam naskah tersebut disebutkan bahwa pasukan keamanan di wilayah itu akan memberikan laporan kepada "dewan perdamaian", yang dipimpin langsung oleh Trump. Selain itu, AS telah membangun pusat koordinasi militer di Israel untuk memantau gencatan senjata. Namun, menurut Hamas, Israel telah melanggar kesepakatan tersebut lebih dari 250 kali.
Arsip - Presiden Amerika Serikat Donald Trump. (ANTARA)