Ntvnews.id, Taheran - Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Esmaeil Baghaei, pada Sabtu mengeluarkan peringatan keras mengenai potensi konsekuensi "genting" bagi perdamaian dan keamanan global akibat meningkatnya aktivitas militer Amerika Serikat di wilayah Karibia dan Amerika Latin.
Dilansir dari Reuters, Senin, 17 November 2025, Dalam pernyataannya, Baghaei mendesak agar seluruh pihak menghormati kedaulatan serta integritas teritorial Venezuela. Seruan itu disampaikan dua hari setelah Menteri Pertahanan AS, Pete Hegseth, mengumumkan peluncuran "operasi antinarkotika" di kawasan Belahan Bumi Barat yang disebut "Southern Spear".
Baghaei menegaskan bahwa ancaman Washington untuk menggunakan kekuatan terhadap pemerintah sah Venezuela merupakan "pelanggaran hukum terang-terangan", sekaligus tindakan yang bertentangan dengan prinsip-prinsip dalam Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Baca Juga: Ekonom Desak RI Negosiasi Ulang Soal Tarif Sawit dengan Amerika Serikat
Ia juga menyoroti "banyak laporan" dari organisasi internasional yang menggambarkan serangan AS terhadap kapal-kapal nelayan di Laut Karibia dan Pasifik Timur sebagai bentuk "pembunuhan sewenang-wenang dan di luar proses hukum". Baghaei menuding Amerika Serikat tengah "menyalahgunakan" isu perdagangan narkoba untuk melakukan pelanggaran terhadap kedaulatan Venezuela.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump berangkat dari Malaysia menuju Jepang Senin (27/10/2025) setelah menghadiri KTT ASEAN ke-47 dan pertemuan terkait di Kuala Lumpur, Malaysia. ANTARA/fotoBERNAMA-ZULFADHLI ZULKIFLI/pri. (Antara)
Selain itu, juru bicara tersebut meminta PBB untuk mengambil tindakan pencegahan guna menghindari aksi-aksi yang dapat mengganggu stabilitas global serta mendorong "unilateralisme yang agresif."
Dalam operasinya, AS telah mengerahkan sejumlah kapal perang di perairan utara Venezuela dengan tujuan memburu pihak-pihak yang mereka sebut sebagai "teroris narkotika", yang menurut Washington memiliki keterkaitan dengan pemerintah Venezuela.
Sejak September, AS tercatat telah melancarkan 20 serangan terhadap kapal-kapal penangkap ikan di Karibia dan Pasifik Timur, yang mengakibatkan sedikitnya 80 orang tewas.
Bendera Iran ((Antara))