Ntvnews.id, Paris - Prancis melontarkan kritik tajam terhadap operasi militer yang dipimpin Amerika Serikat di kawasan Karibia. Pemerintah Prancis memperingatkan bahwa langkah tersebut berpotensi memperburuk ketegangan di wilayah yang sudah rapuh secara politik dan keamanan.
Dilansir dari, France 24, Kamis, 13 November 2025, Menteri Luar Negeri Prancis, Jean-Noel Barrot, menekankan pentingnya mencegah munculnya ketidakstabilan akibat potensi eskalasi militer.
Pernyataan Barrot disampaikan tak lama setelah Venezuela memperingatkan bahwa pengerahan kekuatan militer AS baru-baru ini dapat memicu konflik terbuka di kawasan tersebut.
“Kami mengamati dengan penuh keprihatinan operasi militer di kawasan Karibia karena hal itu mengabaikan hukum internasional,” ujar Barrot kepada wartawan saat menghadiri pertemuan di dekat Air Terjun Niagara, Ontario, tempat para menteri luar negeri G7 berkumpul.
Baca Juga: Pengadilan Prancis Kabulkan Permohonan Pembebasan Mantan Presiden Nicolas Sarkozy
Barrot juga menekankan bahwa negara-negara anggota G7 perlu “bekerja secara selaras” untuk memerangi perdagangan narkotika tanpa mengorbankan stabilitas regional. Ia menambahkan bahwa lebih dari satu juta warga negara Prancis yang tinggal di wilayah Karibia berpotensi terdampak langsung apabila situasi memburuk.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump. ANTARA/Xinhua. (Antara)
Dalam beberapa bulan terakhir, Presiden Amerika Serikat Donald Trump memperluas operasi militer AS di kawasan Amerika Latin. Langkah ini mencakup pengerahan pasukan marinir, kapal perang, pesawat tempur dan pembom, kapal selam, hingga drone pengintai.
Kapal induk USS Gerald Ford bahkan dilaporkan tengah menuju kawasan Karibia sebagai bagian dari penguatan kehadiran militer AS di wilayah tersebut.
Baca Juga: Trump Sebut Masa Jabatan Presiden Venezuela Maduro Tinggal Menghitung Hari
Selain itu, pasukan AS dikabarkan telah menenggelamkan sejumlah kapal nelayan Venezuela yang diduga membawa narkotika, meski hingga kini belum ada bukti publik yang disampaikan terkait tuduhan tersebut.
Trump juga sempat menyatakan ancamannya terhadap Presiden Venezuela Nicolas Maduro, menuduhnya terlibat dalam jaringan perdagangan narkotika internasional sebuah tudingan yang kembali memperuncing hubungan kedua negara di tengah meningkatnya tensi geopolitik di Karibia.
Ilustrasi- Bendera Prancis (Antara)