Viral Penipuan Berkedok Donasi Mondar-mandir di Mal, Incar Pengunjung Sendirian

Ntvnews.id, Jakarta - Fenomena penipuan berkedok donasi di pusat perbelanjaan tengah menjadi sorotan publik. Modus ini viral di media sosial setelah sejumlah pengunjung mal mengaku didatangi orang tak dikenal yang tiba-tiba mengajak berbincang, terutama saat mereka sedang sendirian.

Unggahan dari akun Instagram @media.tangselinfo mengungkap keluhan seorang warganet yang merasa resah dengan maraknya oknum tidak bertanggung jawab yang mondar-mandir di dalam mal. Mereka diduga sengaja menargetkan pengunjung yang sedang sendiri.

"Kenapa sekarang makin banyak oknum-oknum yang tiba-tiba nyamperin pengunjung mall kayak gini? Tang mereka incar pun semua yang lagi sendirian," tulis salah satu pengunjung dalam unggahan tersebut, dikutip Rabu, 17 Desember 2025.

Tak hanya terjadi di pusat perbelanjaan, kejadian serupa juga dilaporkan terjadi di lingkungan rumah sakit. Seorang pengunjung mengaku didatangi orang asing saat berada seorang diri di area Siloam Hospital.

Baca Juga: Polda Metro Ambil Alih Kasus Penipuan WO Ayu Puspita, Ada Apa?

Keluhan pengunjung ada penipuan Berkedok Donasi Mondar Mandir di Mal (Instagram @media.tangselinfo )

Baca Juga: 7.219 Laporan Penipuan Catut Nama Bea Cukai Sepanjang 2025, Modus Ini Paling Banyak Digunakan

Beruntung, perawat yang melihat kejadian tersebut segera melaporkannya secara diam-diam kepada petugas keamanan. Menurut keterangan petugas keamanan, pelaku diduga menawarkan voucher atau donasi tanpa izin resmi dari pihak rumah sakit.

“Itu ilegal karena gak ada izin dari pihak RS dan gak tau voucher nya asli bs dipake apa engga. Pokoknya kita gak bertanggungjawab," ujar petugas keamanan kepada korban. Pelaku pun sempat melarikan diri sebelum akhirnya berhasil diamankan oleh petugas.

Warganet lain turut membagikan dugaan pola modus penipuan donasi ilegal yang kerap dilakukan oknum tersebut, antara lain; mendekati dan mengajak ngobrol pengunjung yang terlihat sendirian, mengalihkan perhatian dengan meminta korban melihat layar ponsel sambil bercerita, dan meminta korban membeli voucher atau menyerahkan sejumlah uang dengan alasan donasi yang tidak jelas peruntukannya.