Ntvnews.id, Washington D.C - Penutupan pemerintahan Amerika Serikat (AS) yang dipimpin Presiden Donald Trump masih berlanjut, dan kini dampaknya semakin meluas ke sektor penerbangan. Akibat shutdown tersebut, maskapai-maskapai di AS membatalkan hampir 1.200 penerbangan.
Angka ini menandai hari kelima berturut-turut terjadinya lebih dari 1.000 pembatalan penerbangan akibat kebijakan government shutdown yang terus berlarut.
Langkah pembatalan ini mengikuti instruksi Administrasi Penerbangan Federal (FAA) yang memutuskan untuk mengurangi 4 persen jadwal penerbangan harian di 40 bandara besar sejak Jumat, 7 November 2025. Kebijakan itu dikeluarkan menyusul kekurangan staf pengatur lalu lintas udara (air traffic control/ATC) yang makin parah selama penutupan pemerintahan.
Dampaknya semakin terasa, dengan pembatalan yang meningkat menjadi 6 persen, dan diprediksi akan melonjak hingga 8 persen pada Kamis, 13 November 2025 serta 10 persen pada Jumat, 14 November 2025 jika tidak ada perubahan signifikan terhadap situasi tersebut.
Baca Juga: Trump: Sebentar Lagi Shutdown akan Berakhir
Shutdown pemerintahan AS ini telah memasuki hari ke-42, memaksa 13 ribu pengatur lalu lintas udara dan 50 ribu petugas keamanan bandara untuk terus bekerja tanpa bayaran.
Menurut laporan Reuters, sejak penutupan dimulai pada 1 Oktober, kekurangan tenaga ATC telah mengakibatkan puluhan ribu penerbangan tertunda atau dibatalkan. Selama akhir pekan, lebih dari 1,2 juta penumpang terdampak oleh gangguan penerbangan yang meluas.
Presiden AS Donald Trump berbicara kepada wartawan saat perjalanan ke Tokyo di pesawat Air Force One, Senin, 27 Oktober 2025. ANTARA FOTO/REUTERS/Evelyn Hockstein/agr (Antara)
Data dari FlightAware, situs pelacak penerbangan, mencatat maskapai juga menunda 1.300 penerbangan pada Selasa, setelah sebelumnya membatalkan 2.900 penerbangan dan 9.600 penerbangan pada Senin, 10 November 2025.
Meski situasi sedikit membaik pada Selasa, pejabat maskapai mengonfirmasi bahwa gangguan masih terjadi akibat kekurangan staf. FAA menyebut hanya ada satu laporan masalah kepegawaian pada hari tersebut, tetapi lembaga itu tetap menghadapi kekurangan sekitar 3.500 petugas ATC.
Baca Juga: Fasilitas Federal di AS Tutup Gara-gara Pemerintahan Shutdown
Banyak petugas bahkan telah bekerja lembur dan enam hari seminggu jauh sebelum shutdown dimulai. Di sisi lain, Presiden Donald Trump menegaskan akan memotong gaji petugas yang mangkir kerja, serta siap menerima pengunduran diri bagi mereka yang dianggap tidak disiplin.
Pihak FAA dan sejumlah maskapai kini tengah membahas langkah-langkah untuk mengakhiri pembatasan penerbangan atau setidaknya menguranginya. Namun, keberhasilan upaya tersebut sangat tergantung pada pemulihan layanan dan jumlah staf yang kembali aktif bertugas dalam waktu dekat.
Arsip foto - Pesawat American Airlines lepas landas dari Bandara Internasional Los Angeles (LAX) di Los Angeles, California, Amerika Serikat, 28 Maret 2018. ANTARA/REUTERS/Mike Blake/am (Antara)