Suriah Bakal Normalisasi Hubungan dengan Israel, Jika...

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 13 Nov 2025, 08:10
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Ahmad Al-Sharaa Resmi Jadi Presiden Suriah Ahmad Al-Sharaa Resmi Jadi Presiden Suriah (ANTARA)

Ntvnews.id, Damaskus - Presiden Suriah Ahmed al-Sharaa menegaskan bahwa normalisasi dan kesepakatan damai komprehensif dengan Israel hanya dapat tercapai jika pasukan Israel menarik diri sepenuhnya ke perbatasan yang berlaku sebelum 8 Desember.

Dilansir dari Anadolu, Kamis, 13 November 2025, Pernyataan tegas tersebut disampaikan usai pertemuan bersejarahnya dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump di Gedung Putih, yang menjadi kunjungan pertama pemimpin Suriah ke Washington dalam hampir delapan dekade terakhir.

Dalam pernyataannya, Sharaa mengungkapkan bahwa perundingan langsung antara Suriah dan Israel telah menunjukkan “kemajuan yang signifikan”, namun penarikan pasukan Israel tetap menjadi prasyarat utama.

Sharaa menambahkan bahwa posisi Suriah tersebut didukung oleh Amerika Serikat dan sejumlah mitra internasional lainnya. Pertemuan dengan Trump, menurutnya, juga berfokus pada upaya pencabutan sanksi Caesar yang telah diberlakukan terhadap Suriah sejak tahun 2019 dan masih membatasi ruang gerak ekonomi negara itu.

Baca Juga: Serangan Udara Israel di Lebanon Selatan Tewaskan Warga Suriah dan Lukai Tujuh Orang

Presiden Suriah menuduh bahwa Israel masih menerapkan kebijakan ekspansionis, serta menyebut negara itu telah melakukan lebih dari seribu serangan udara di wilayah Suriah sejak 8 Desember, bertepatan dengan saat mantan Presiden Bashar al-Assad melarikan diri ke Rusia.

Bentrokan di Suriah <b>(Antara)</b> Bentrokan di Suriah (Antara)

“Kami telah menahan diri di hadapan agresi ini untuk memprioritaskan upaya rekonstruksi Suriah,” jelas Sharaa menanggapi serangan tersebut, sebagaimana dikutip dari Yeni Safak, Rabu, 12 November 2025.

Baca Juga: Suriah Bakal Capai 'Kesepakatan' dengan Israel, Apa Itu?

Pernyataan ini mencerminkan pergeseran besar dalam hubungan Suriah dan Amerika Serikat, yang sebelumnya berada di titik terendah selama bertahun-tahun konflik sipil. Kunjungan Sharaa ke Gedung Putih bukan hanya bersifat simbolik, tetapi juga menandakan peluang menuju normalisasi hubungan bilateral, meski sanksi ekonomi masih menjadi kendala utama dalam pemulihan ekonomi Suriah.

Kemajuan perundingan damai Suriah–Israel dinilai dapat menjadi katalisator bagi stabilitas kawasan Timur Tengah yang lebih luas. Jika kesepakatan ini berhasil dicapai, maka akan menjadi perjanjian damai pertama antara Israel dan negara Arab sejak Perjanjian Abraham tahun 2020.

Namun demikian, tuntutan penarikan pasukan Israel ke garis perbatasan pra-8 Desember dinilai berpotensi memicu resistensi dari kalangan hawkish di pemerintahan Israel.

Dengan dukungan Amerika Serikat terhadap posisi Suriah, kini tekanan beralih kepada Israel untuk mempertimbangkan kompromi teritorial sebagai jalan menuju perdamaian. Jika tercapai, kesepakatan tersebut tidak hanya akan mengubah peta politik regional, tetapi juga membuka babak baru bagi hubungan internasional Suriah yang selama ini terisolasi akibat sanksi dan konflik berkepanjangan.

TERKINI

Load More
x|close