Serangan Udara Israel di Lebanon Selatan Tewaskan Warga Suriah dan Lukai Tujuh Orang

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 12 Okt 2025, 08:30
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Pesawat tempur Israel melancarkan serangan udara di tiga wilayah di Lebanon selatan pada Kamis (2/1/2025), menambah lagi sejumlah pelanggaran terhadap kesepakatan gencatan senjata yang berlaku sejak 27 November 2024. Pesawat tempur Israel melancarkan serangan udara di tiga wilayah di Lebanon selatan pada Kamis (2/1/2025), menambah lagi sejumlah pelanggaran terhadap kesepakatan gencatan senjata yang berlaku sejak 27 November 2024. (Dok.Antara)

Ntvnews.id, Damaskus - Zionis Israel kembali melakukan serangan udara intensif di wilayah Lebanon Selatan pada Sabtu, 11 Oktober 2025, dini hari waktu setempat. Aksi militer tersebut menewaskan satu orang dan melukai tujuh lainnya.

Serangan udara itu menghantam sebuah lokasi penjualan alat berat dan menyebabkan kerusakan parah pada sejumlah kendaraan di area tersebut.

Dilansir dari Al Arabiya, Minggu, 10 Oktober 2025, sebuah kendaraan pengangkut sayuran yang kebetulan lewat saat serangan terjadi terkena serangan hingga menewaskan satu orang dan melukai satu lainnya.”

Kementerian Kesehatan Lebanon (Kemenkes) kemudian menyampaikan bahwa korban tewas merupakan seorang warga negara Suriah. Sementara tujuh korban luka terdiri atas satu warga Suriah dan enam warga Lebanon, termasuk dua perempuan.

Baca Juga: Tidak Ada Pengusiran di Gaza, Trump Pastikan Kesepakatan Gencatan Senjata Final

Di sisi lain, pihak militer Israel mengklaim bahwa serangan tersebut menargetkan “sebuah tempat penyimpanan mesin yang akan digunakan untuk membangun kembali infrastruktur bagi kelompok militan Hizbullah.”

Serangan ke Lebanon ini merupakan bagian dari gelombang serangan yang hampir terjadi setiap hari dalam beberapa waktu terakhir. Aksi tersebut telah menewaskan puluhan orang, sementara Israel menuduh Hizbullah tengah berupaya memulihkan kemampuan militernya setelah menderita kerugian besar selama perang sebelumnya.

x|close