Tidak Ada Pengusiran di Gaza, Trump Pastikan Kesepakatan Gencatan Senjata Final

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 10 Okt 2025, 15:05
thumbnail-author
Naurah Faticha
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Arsip - Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Arsip - Presiden Amerika Serikat Donald Trump. (ANTARA)

Ntvnews.id, Washington – Presiden Amerika Serikat Donald Trump menegaskan bahwa tidak ada warga Gaza yang akan dipaksa meninggalkan wilayahnya dan menegaskan bahwa perjanjian gencatan senjata dengan Israel dan Hamas sudah final. Pernyataan ini disampaikan Trump pada Kamis, 9 Oktober 2025 di Gedung Putih saat menanggapi pertanyaan wartawan.

Trump menyebut bahwa kesepakatan tersebut sudah selesai dan pihaknya berencana mengunjungi Timur Tengah pada akhir pekan ini.

“Kami berencana berangkat pada Minggu (12 Oktober 2025), dan saya menantikannya,” kata Trump.

Ia juga menyampaikan bahwa para sandera yang ditahan di Gaza diperkirakan akan segera dibebaskan, antara Senin atau Selasa mendatang.

Terkait rencana pengerahan pasukan stabilisasi internasional di Gaza, Trump menjelaskan bahwa pembahasan masih berlangsung dan belum ada keputusan final. Menurutnya, banyak negara, termasuk pihak yang akan membiayai, ingin memastikan kesepakatan ini berhasil.

Baca Juga: Israel Setujui Gencatan Senjata dengan Hamas, Perang Gaza Segera Berakhir

Kesepakatan gencatan senjata ini merupakan tahap pertama dari rencana 20 poin yang diluncurkan Trump pada 29 September. Tahap pertama mencakup pembebasan seluruh tawanan Israel dengan imbalan sekitar 2.000 tahanan Palestina, penarikan bertahap pasukan Israel, dan penghentian kekerasan secara permanen di Jalur Gaza.

Tahap kedua rencana tersebut mencakup pembentukan pemerintahan baru di Gaza tanpa partisipasi Hamas, pembentukan pasukan keamanan gabungan warga Palestina dan negara-negara Arab/Islam, serta pelucutan senjata Hamas. Selain itu, rencana ini juga menetapkan dukungan finansial dari negara-negara Arab dan Muslim untuk rekonstruksi Gaza dan pembentukan pemerintahan baru dengan partisipasi terbatas dari Otoritas Palestina.

Beberapa pejabat Arab dan Muslim menyambut baik kesepakatan ini, meskipun mereka menekankan bahwa masih ada banyak detail yang perlu dinegosiasikan agar implementasinya dapat berjalan lancar.

(Sumber: Antara) 

x|close