Ntvnews.id, Jakarta - Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Senin mendorong anggota Partai Republik di Kongres untuk menyetujui publikasi dokumen terkait Jeffrey Epstein, terpidana kasus kejahatan seksual. Sikap tersebut menandai perubahan dari pernyataannya beberapa waktu lalu ketika ia justru mengkritik rekan separtainya yang mendukung pembukaan berkas tersebut. Trump sendiri pernah dikaitkan dengan Epstein yang dituduh terlibat dalam perdagangan anak.
"Anggota DPR dari Partai Republik harus setuju merilis berkas Epstein karena kita tak punya apa-apa untuk disembunyikan, dan kini waktunya bergerak dari Hoaks Demokrat yang diciptakan oleh Orang Kiri Radikal Gila untuk beralih dari Kesuksesan Besar Partai Republik," kata Trump melalui platform Truth Social, dikutip Senin, 17 November 2025.
Kongres Amerika Serikat direncanakan menggelar pemungutan suara untuk membuka sebagian dokumen pekan ini, dengan kemungkinan digelar paling cepat pada Selasa waktu setempat. Dorongan publik semakin kuat setelah sejumlah laporan media menyebutkan bahwa berkas tersebut memuat informasi sensitif.
\Pada Minggu 16 November 2025, anggota DPR AS Thomas Massie menyatakan bahwa setidaknya terdapat sekitar 20 tokoh berpengaruh yang diduga terlibat dalam kejahatan Epstein namun belum tersentuh proses penyelidikan. Massie menilai bahwa dokumen tersebut kemungkinan tidak akan berdampak langsung pada Trump, tetapi keberatan pemerintahan Trump di masa lalu diduga lebih ditujukan untuk melindungi para penyandang dana kampanye.
Baca Juga: Trump Turun Tangan Selesaikan Konflik Perbatasan Thailand-Kamboja
Isu seputar Epstein kembali menyita perhatian publik setelah pemerintahan Trump tidak kunjung membuka berkas tambahan, padahal Partai Republik sebelumnya berjanji untuk merilisnya dalam kampanye mereka. Kasus Epstein sendiri telah menjadi salah satu skandal terbesar di Amerika Serikat dalam beberapa tahun terakhir
Pada 2019, Epstein dikenai dakwaan terkait perdagangan seks anak di bawah umur dengan ancaman hukuman hingga 40 tahun penjara, serta dakwaan konspirasi yang dapat menambah hukuman lima tahun penjara. Jaksa menyebut bahwa antara 2002 hingga 2005, Epstein melakukan pelecehan seksual terhadap puluhan gadis remaja di kediamannya di New York dan Florida.
Dalam praktiknya, ia memberikan uang tunai ratusan dolar kepada para korban dan bahkan mendorong beberapa di antara mereka untuk merekrut gadis lainnya, beberapa berusia 14 tahun. Pada awal Juli 2019, pengadilan di Manhattan memutuskan agar Epstein ditahan dan menolak permohonan jaminannya.
Namun, pada akhir Juli tahun yang sama, ia ditemukan dalam kondisi “setengah sadar” di dalam sel sebelum akhirnya dinyatakan meninggal. Penyelidik kemudian menyimpulkan bahwa Epstein tewas akibat bunuh diri.
(Sumber: Antara)
Arsip - Presiden AS Donald Trump berbicara kepada wartawan saat perjalanan ke Tokyo di pesawat Air Force One, Senin 27 Oktober 2025. ANTARA FOTO/REUTERS/Evelyn Hockstein/agr (Antara)